KEPEMIMPINAN
DEMOKRASI
Dosen Pembimbing : Muhammad Soim, MA
Makalah
OLEH:
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Ilmu Kepemimpinan dengan
judul "Kepemimpinan Demokrasi" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.
Pekanbaru, 22 Oktober 2019
Kelompok 7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar
Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN......................................................... 3
B. PENGERTIAN
KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS............................ 4
C. SIFAT
KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS........................................... 5
D. CIRI-CIRI
KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS.................................... 5
E. SYARAT-SYARAT
KEPEMIMPINAN.................................................. 8
BAB III PENUTUP................................................................................................ 9
A.
Kesimpulan................................................................................................. 9
B.
Kritik dan Saran........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam
kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang
harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap
insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Tidak hanya
lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu
dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin
dirinya sendiri.
Dengan berjiwa
pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan
dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif sulit.
Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
2) Apa yang dimaksud kepemimpinan Demokratis?
3) Bagaimana sifat kepemimpinan Demokratis?
4) Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan Demokratis?
5) Bagaimana syarat-syarat kepemimpinan?
C. Tujuan
1) Mengetahui apa definisi dari kepemimpinan.
2) Mengetahui apa yang dimaksud kepemimpinan Demokratis.
3) Memahami bagaimana sifat dari kepemimpinan Demokratis.
4) Mengetahui ciri-ciri kepemimpinan Demokratis.
5) Mengetahui syarat-syarat untuk menjadi kepemimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Dalam kehidupan sehari –
hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan
pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan.
Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan
lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
1) Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah
seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk
mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
2) Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang
menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol
para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi
demi mencapai tujuan perusahaan.
3) Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus
seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri
para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius,
dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara
kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide
ketuhanan yang berlainan.
4) Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap
sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan
kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
a) Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya
pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
b) Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi
pada orang – orang yang dibimbingnya.
c) Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani
berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
B.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
Kepemimpinan Demokratis adalah kemampuan
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan
bersama antara pimpinan dan bawahan
` Pemimpin dengan gaya ini bertindak berdasarkan
kepercayaan, integrity, kejujuran, quality, terbuka. Kepemimpinan Demokratis
menunjukan pengakuan dan perhatian kepada orang lain dengan mendengarkan dan
memahami dengan empati. Mereka memotivasi bawahan agar terus mencapai kemampuan
dan hasrat tertingginya.
Kepemimpinan demokratis mempunyai penekanan
akan pentingnya kerjasama tim sementara dirinya memposisikan sebagai
fasilitator untuk membangun sinergi antara individu di dalam kelompok.
Kepemimpinan Demokratis mengharapkan adanya feedback dari bawahan sehingga dia
mengetahui kondisi dan kebutuhan organasisasi. Kepemimpinan Demokratis sangat
memahami kesalahan dan lebih memilih reward dibandingkan dengan punishment.
C.
SIFAT KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
Menurut Ngalim
Purwanto terdapat beberapa sifat didalam gaya Kepemimpinan Demokratis,
diantaranya adalah:
1)
Senang menerima saran, pendapat, dan kritik
dari bawahan
2)
Mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan
3)
Selalu berusaha menyinkronkan kepentingan dari
tujuan pribadi bawahan
4)
Memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada
bawahan dan membimbingnya
5)
Mengusahakan agar bawahan dapat lebih sukses
dari pada dirinya.
D.
CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
1)
Wewenang pimpinan tidak mutlak
Yaitu keputusan pimpinan bisa dipengaruhi oleh
masukan dari bawahan bukan sebagai bentuk interferensi, dalam hal ini lebih
ditekankan dari asas musyawarah
2)
Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada
bawahan
Yaitu tidak semua keputusan bergantung pada
pimpinan semata. Bawahan memiliki wewenang untuk membuat keputusan, namun masih
berada dalam batas yang sewajarnya
3)
Kepuusan dibuat bersama antar pimpinan dan
bawahan
Yaitu setiap
keputusan yang diambil tidak hanya berasal dari pimpinan mutlak, namun telah
dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama bawahannya
4)
Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan
bawahan
5)
Komunikasi berlangsung timbal balik
Komunikasi
antar pimpinan dengan bawahan berlangsung dengan baik tanpa adanya rasa takut atau canggung karena jabatan
6)
Pengawasan dilakukan
secara wajar
Pemimpin tidak melakukan pengawasan kegiatan
secara over atau over protective, sehingga tidak ada tekanan pada bawahan saat
melakukan kegiatannya, bawahan pun menjunjung tinggi kepercayaan yang
diberikan atasannya
7)
Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat
Bawahan bebas untuk berpendapat sesuai dengan asas demokrasi
Bawahan bebas untuk berpendapat sesuai dengan asas demokrasi
8)
Tugas diberikan
bersifat permintaan
Tugas yang diberikan
pimpinan bisa berasal dari permintaan bawahan yang tentunya berdampak positif
bagi organisasi tersebut
9)
Pujian dan kritik
seimbang
Pimpinan dan bawahan
tidak selalu saling memuji atau mengkritik, keduanya-duanya berjalan seimbang
sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut
10)
Pimpinan mendorong
prestasi bawahan
11)
Kesetiaan bawahan
secara wajar
Bawahan tidak bersifat
sebagai budak yang selalu manut pada atasannya, namun bawahan tetap memiliki
rasa hormat yang tinggi pada atasannya
12)
Memperhatikan perasaan
bawahan
Pemimpin bersikap
mengayomi kepada bawahan, sehingga pemimpin mengerti apa masalah yang ada pada
bawahan, sehingga pemimpin bisa mengambil kebijakan dengan segera
13)
Suasana saling percaya,
menghormati dan menghargai
Suasana yang selalu
harmonis dalam lingkungan organisasi
14)
Tanggungjawab dipikul
bersama
Kelebihan yang paling
utama, yaitu saling bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi
Dengan berbagai kelebihan tersebut maka
menurut kami teori gaya kepemimpinan demokratis ini sangat sesuai diterapkan
dalam suatu organisasi baik itu dalam ruang lingkup kecil maupun ruang lingkup
yang besar.
Menurut kami pemakalah
kelompok 7, bahwa gaya Kepemimpinan Demokratis merupakan salah
satu yang paling efektif dan mempunyai tingkat produkstivitas serta moral
kelompok yang tinggi. Gaya kepemimpinan seperti ini mempunyai tingkat
partisipasi anggota yang sangat tinggi dan tepat diterapkan pada kondisi dimana
seseorang didalam kelompok tersebut mempunyai kapasitas tinggi dan keinginan
saling memberi.
E.
SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN
Ada
tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:
1. Kekuasaan
Kekuasaaan
adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk
mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka
penyelesaian tugas tertentu.
2. Kewibawaan
Kewibawaan
merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin mampu mengatur
orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan
Kemampuan
adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun sosial,
yang melebihi dari anggota biasa. Sementara itu Stodgill yang dikutip James A.
Lee menyatakan pemimpin itu harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan,
antara lain:
1) Kepastian,
kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.
2) Prestasi,
gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
3) Tangggung
jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
4) Partisipasi
aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
5) Status,
kedudukan sosial ekonomi cukup tinggi dan tenar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kepemimpinan yang efektif harus memberikan
pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan
organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan
perseorangan dan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang (lemah). Keadaan
ini menimbulkan situasi dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya,
sementara itu keseleruhan organisasi menjadi tidak efisien, dalam pencapaian
sasarannya.
Gaya
Kepemimpinan Demokratis merupakan salah satu yang paling efektif dan mempunyai
tingkat produkstivitas serta moral kelompok yang tinggi. Gaya kepemimpinan seperti
ini mempunyai tingkat partisipasi anggota yang sangat tinggi dan tepat
diterapkan pada kondisi dimana seseorang didalam kelompok tersebut mempunyai
kapasitas tinggi dan keinginan saling memberi.
B. Kritik dan Saran
Dalam
makalah ini penulis sadar bahwa masih jauh
dari sempurna. Oleh
karena itu, diperlukan kritik dan saran dari pembaca sekalian agar makalah ini
dapat lebih baik lagi dan bermanfaat bagi kita semua. diharapkan juga adanya
makalah lain yang menyempurnakan makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi
kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Kouzes, James M dan Posner, Barry
Z. 2004. Leadership The Challenge:
Tantangan
Kepemimpinan. Alih Bahasa Wisnu Chandra Kristiaji. Edisi
Ketiga.
Jakarta: Erlangga
Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan
Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta:
Gajah
Mada University Press.
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan
Dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja
Grafindo
Persada
Robbins P. Stephen. 2003. Essentials
of Organizational Behavior. New Jersey:
Prentice-Hall,
Inc.
Thoha, Muhammad. 2007. Perilaku
Organisasi: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:
Raja
Grafindo Persada
Winardi, J. 2000. Teori
Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar