Rabu, 25 Maret 2020

Komposisi Penduduk - Makalah Ilmu Kependudukan


KOMPOSISI PENDUDUK

Dosen Pembimbing : Zulhafizh, M.Pd.

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Ilmu Kependudukan








OLEH:


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2019/2020


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Ilmu Kependudukan dengan judul "Komposisi Penduduk" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.


Pekanbaru, 07 September 2019


Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A.    Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
C.    Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
A.     PENGERTIAN KOMPOSISI PENDUDUK.............................................................. 3
B.      JENIS KOMPOSISI PENDUDUK............................................................................. 4
C.     PIRAMIDA PENDUDUK............................................................................................ 6
D.     KLASIFIKASI PIRAMIDA PENDUDUK................................................................. 8
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 10
A.    KESIMPULAN........................................................................................................... 10
B.     SARAN......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Negara indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kepadatan penduduk tinggi. Setiap daerah memiliki perbedaan volume kepadatan penduduk. Di Indonesia kepadatan penduduk tertinggi berada di pulau jawa. Telah banyak upaya pemerintah untuk mengatasi kepadatan penduduk seperti mengatur transmigran-transmigran yang terjadi masyarakat. Struktur wilayah penduduk ini, meliputi jumlah, persebaran dan komposisi. Struktur penduduk pada komposisi penduduk dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, dan pendidikan.
Perubahan pertumbuhan penduduk sering terjadi dari waktu ke waktu. Maka perlu sekali mengetahui komposisi penduduk di wilayah tertentu. Melalui komposisi penduduk, akan mendapatkan data dari suatu wilayah yang dapat mengelompokkan penduduk menurut jenis kelamin dan menurut umur. Dengan demikian, akan mudah mengetahui penduduk yang produktif maupun yang tidak produktif, sehingga dalam menetukan kebijakan-kebijakan pemerintah akan lebih mudah terleasisasikan.
Struktur penduduk di suatu wilayah meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk di suatu wilayah tersebut selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu dikarenakan proses demografi yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Oleh karena struktur penduduk yang dinamis atau senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu, maka perlu sekali untuk mengetahui komposisi penduduk di suatu wilayah. Hal ini dikarenakan komposisi penduduk dapat memberikan gambaran mengenai pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Sejalan dengan pendapat Ida Bagoes Mantra yang mengungkapkan bahwa komposisi penduduk sendiri adalah pengelompokan penduduk atas variabel-variabel tertentu.[1]

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari komposisi penduduk?
2.      Apa saja jenis komposisi dari penduduk?
3.      Apa yang dimaksud piramida penduduk?

C.     Tujuan
1.      Memahami definisi dari komposisi penduduk.
2.      Mengetahui jenis komposisi penduduk.
3.      Mengetahui definisi dari piramida penduduk.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Seperti pengelompokan penduduk berdasarkan umur jenis kelamin, mata pencaharian, agama, penidikan. Dikemukakan oleh Said Rusli dalam buku Bagoes, mantra[2] bahwa komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk berdasarkan karakteristik-karakteristik tertentu. Komposisi penduduk juga dapat diartikan sebagai mata statistik dari statistik kependudukan yang membahas penduduk berdasarkan umur atau usia dan jenis kelamin.[3]
Dengan demikian komposisi penduduk secara sederhana merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan.
Komposisi penduduk perlu dikaji secara baik, karena setiap wilayah terdapat penduduk yang berbeda usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula. Pemerintah dapat merancang kegiatan atau perencanaan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan penduduk. Pemerintah juga dapat menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya. 
Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi menurut umur biasanya dijabarkan dalam kelompok-kelompok umur 6 tahun, sedangkan menurut jenis kelamin adalah laki-laki dan perempuan.[4]
Oleh karena itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, dapat dibuat pertimbangan yang logis, matang, dan bermakna sehingga tidak menimbulkan adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan ataupun penenentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.

B.     JENIS KOMPOSISI PENDUDUK
Kita ketahui behwa komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berikut beberapa klasifikasi komposisi penduduk :[5]
1.      Komposisi penduduk berdasarkan usia atau umur
Komposisi penduduk dalam pengelompokan usia dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a.     Usia 0-14 tahun dinamakan usia belum/nonproduktif dimana usia yang dapat dikatakan belum kerja atau belum siap bekerja.
b.     Usia 15-64 tahun dinamakan usia produktif dimana kelompok penduduk usia kerja yang siap bekerja.
c.     Usia 64 tahun ke atas disebut usia pasca/nonproduktif atau tidak produktif.
Dari pengelompokan penduduk usia, maka dapat diketahui penduduk produktif dan non produktif penduduk untuk mengetahui angka ketergantungan (depedency rasio) sehingga untuk beban ketergantungan dari non produktif, dapat dipenuhi oleh usia produktif.

2.       Komposisi Penduduk berdasarkan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk dikaji, karena dapat diketahui angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Pengelompokan komposisi penduduk dapat dibagi menjadi jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan.
Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat dari piramida penduduk. Piramida penduduk terdapat tiga macam yaitu:
a.       Pramida muda berbentuk kerucut Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan, terdapat dinegara berkembang.
b.     Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat

3.      Komposisi Penduduk berdasarkan mata pencaharian
Penduduk memiliki berbagai macam pekerjaan. Diantara macam-macam pekerjaan yang dimiliki penduduk antara lain: PNS, TNI, Polri, pedagang, petani, buruh dan lain-lain.

4.      Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang yang ditempuh penduduk, dapat dikelompokan dalam tingkat PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.

5.      Komposisi penduduk berdasarkan agama
Komposisi penduduk berdasarkan agama juga merupakan komposisi dalam mengelompokan penduduk berdasarkan ajaran agama yang dianut penduduk seperti: Agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Kongucu.

C.     PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total. Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.
Distribusi segitiga atau Distribusi piramida adalah Distribusi segitiga penduduk yang berbentuk segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga menunjukkan banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia. Piramida tersebut menunjukkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.

D.    KLASIFIKASI PIRAMIDA PENDUDUK
1.      Piramida ekspansif, disebut juga piramida penduduk muda
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHpaIFEBA3oxHszrHL8dvPtnsyuROsQsYPKQwx-HWflMq7tfJ-aVKd-4Hl6_EXCClIsDKgzhPaIy8lioL5WVaeIR_gZWxJTpkxzYRg4aHDGxt0toQIVuAeGgxFuW8AJq3SjpWBb6X1CJPH/s1600/piramida-ekspansif.jpgCiri-ciri:
·         Angka kelahiran sangat tinggi
·         Kelompok terbesar adalah penduduk usia muda
Contoh: negara berkembang Indonesia, Kenya, India, DLL.

2.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-gKqmAMJm2o_lP3TlrWtROo2w80t9fvn5dRDuRzF_m1qLDPY4jTDLu2llDWarRn33ieVYj-WRYnz5JTdOinpwJeA3zdAohQfXUao3MAX1ZfLotqgG46GcEZauCDnACkf4YhbrvATL9J0i/s1600/stasioner.jpgPiramida stasioner, disebut juga piramida penduduk dewasa
Ciri-ciri
·         Angka kelahiran dan kematian relatif seimbang
·         Jumlah penduduk usia tua dan muda seimbang
Contoh : negara eropa barat Inggris, Belanda, Perancis, Italia, DLL

3.      Piramida konstruktif, disebut juga piramida penduduk tua
Ciri-ciri
·         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9ENp-kHQfaxvrnWjuR7UdgqYKciDLuxS2Mmh1Rpt0p6R2Vo-JnPtKv2kjbXThwXOPGpq7jdW0BSSuwUlev4RZCkkuie78NxW0DcI0dJkfDRMJlaA1XHMDGOco1IpCu0WbHmlw0HaBlAHx/s1600/piramid-3.jpgAngka kelahiran lebih tinggi dibandingkan kematian
·         Jumlah penduduk usia tua lebih banyak
Contoh negara: negara maju Jepang, Jerman, Swedia, DLL.
Dengan membuat piramida penduduk maka dapat diketahui informasi tentang jumlah penduduk produktif dan non produktif, jumlah usia angkatan kerja dan perbandingan laki-laki dengan perempuan.[6]


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Pengelompokan penduduk dapat dibagi menjadi tiga yaitu komposisi penduduk dilihat dari biologis, geografis, dan sosial. Indikator komposisi penduduk meliputi sex ratio dan depedency ratio.
Adapun manfaat dari komposisi penduduk yaitu Untuk mengetahui jumlah penduduk yang produktif dengan jumlah non produktif, sehingga dapat mengetahui angka ketergantungan penduduk. Untuk mengklasifikasikan penduduk, sehingga dapat diketahui penduduk yang memiliki tingkat pendapatan ekonomi dari mata pencaharian penduduk yang dapat memudahkan pemerintah untuk membantu penduduk yang memiliki pendapatan yang kurang. Untuk mengelompokan tingkatan pendidikan, dimana pendidikan merupakan akses untuk kemajuan suatu negara.

B.     Kritik dan Saran
Demikianlah makalah tentang “Komposisi Penduduk” yang telah Kami paparkan. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat Kami harapkan untuk perbaikan. Harapan Kami, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua.



DAFTAR PUSTAKA
Bagoes Mantra, Ida. 2003. Demografi Umum. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).
Dewi, Nurmala. 2009. Geografi 2 untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: CV. Epsilon Grup.
H. R. Bintarto. 2000. Geografi SMA. Jakarta: Erlangga.
http://simofet.blogspot.com/2015/03/makalah-kependudukan-dan.html (Diakses di Pekanbaru, pada tanggal 07/09/10 Pukul 16:51 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Komposisi_penduduk (Diakses di Pekanbaru pada tanggal 07/09/19 Pukul 16:30 WIB)



[1] Bagoes Mantra, Ida. 2003. Demografi Umum. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm. 23
[2] Loc, Cit
[3] Dewi, Nurmala. 2009. Geografi 2 untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: CV. Epsilon Grup, hlm. 56

[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Komposisi_penduduk (Diakses di Pekanbaru pada tanggal 07/09/19 Pukul 16:30 WIB)
[5] H. R. Bintarto. 2000. Geografi SMA. Jakarta: Erlangga, hlm. 57
[6] http://simofet.blogspot.com/2015/03/makalah-kependudukan-dan.html (Diakses di Pekanbaru, pada tanggal 07/09/10 Pukul 16:51 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar