KEPEMIMPINAN
ISLAM
” KONSEP
DASAR KEPEMIMPINANAN ISLAM ”
DOSEN
PEMBIMBING : MUHAMMAD SOIM LC, MA
OLEH
KELOMPOK:
MUHAMMAD MAULADI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT
ISLAM
UNUVERSITS SULTAN SYARIF QASIM RIAU
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan
kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan hidayahnya pulalah makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami ketik untuk membahas tentang
pembelajaran kami yaitu KEPEMIMPINAN ISLAM..
Kami menyadari bahwa makalah
yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami meminta
bantuan kepada teman-teman semua untuk memberikan kritik dan sarannya, apabila
dalam makalah kami ini masih banyak terdapat kesalahan baik itu berupa
kata-katanya maupun pengucapannya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penulis Kelompok I
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia
diciptakan oleh Allah SWT kemuka bumi ini, sebagai khalifah (pemimpin) dimuka
bumi ini, oleh sebab itu maka manusia tidak terlepas dari perannya sebagai
pemimpin, dimensi kepemimpinan merupakan peran sentral dalam setiap upaya
pembinaan. Hal ini telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak
langkah setiap organisasi. Peran kepemimpinan begitu menentukan bahkan
seringkali menjadi ukuran dalam mencari sebab-sebab jatuh bangunnya suatu
organisasi. Dalam menyoroti pengertian dan hakikat kepemimpinan, sebenarnya
dimensi kepemimpinan memiliki aspek-aspek yang sangat luas, serta merupakan
proses yang melibatkan berbagai komponen didalamnya dan saling mempengaruhi.
Kepemimpinan
adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan
karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah
jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan
dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika
terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang
kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada
lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam
organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi
pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir
dari proses internal dalam diri seseorang.
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup
dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan
yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap
insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Untuk
mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.Sosok
itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat
mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.
Dewasa
ini kita tengah memasuki Era Globalisasi yang bercirikan suatu interdependensi,
yaitu suatu era saling ketergantungan yang ditandai dengan semakin canggihnya
sarana komunikasi dan interaksi. Perkembangan dan kemajuan pesat di bidang
teknologi dan informasi memberikan dampak yang amat besar terhadap proses
komunikasi dan interaksi tersebut. Era globalisasi sering pula dinyatakan
sebagai era yang penuh dengan tantangan dan peluang untuk saling bekerja sama.
Kita
sekarang dihadapkan kepada dua dimensi kepemimpinan, antara kepemimpinan islam,
dan kepemimpinan barat, islam telah memberi gambaran nyata akan keberhasilannya
dalam memimpin suatu oraganisasi sebagaimana yang telah dilakukan oleh nabi
kita muhammad saw. Akan tetapi disisi lain orientalis-orientalis barat dengan
berbagai teorinya yang ilmiah mencoba mengalihkan perhatian masyarakat dari
kepemimpinan islam, dan berpaling terhadap kepemimpinan yang ditawarkan oleh
orang-orang barat yang jelas-jelas bertentangan dengan kepemimpinan dalam
islam. Walaupun tidak seluruhnya bertentangan dengan kepemimpinan islam, akan
tetapi ini bisa menjadi penyebab bagi ummat untuk meninggalkan aturan-aturan
islam.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah
kepemimpinan itu dan apa fungsinya?
2. Apakah
ciri-ciri kepemimpinan menurut islam?
3. Bagaimanakah
konsep Kepemimpinan menurut Islam?
4. Apa saja syarat
seorang pemimpin menurut Islam?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
dalam konsep Al-Qur’an disebutkan dengan istilah Imamah, pemimpin dengan
istilah imam. Al-Qur’an mengkaitkan kepemimpinan dengan hidayah dan pemberian
petunjuk pada kebenaran. Seorang pemimpin tidak boleh melakukan kezaliman, dan
tidak pernah melakukan kezaliman dalam segala tingkat kezaliman: kezaliman
dalam keilmuan dan perbuatan, kezaliman dalam mengambil keputusan dan
aplikasinya.
Kepemimpinan
adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan
sebenarnya bukan sesuatu yang mesti menyenangkan, tetapi merupakan tanggung jawab
sekaligus amanah yang amat berat yang harus diemban dengan sebaik-baiknya.
Allah Swt berfirman:
(9) يُحَافِظُونَاتِهِمْصَلَوَعَلَىٰهُمْوَالَّذِينَ
(8)رَاعُونَهِمْوَعَهْدِلِأَمَانَاتِهِمْهُمْوَالَّذِينَ
Artinya : "dan orang-orang yang
memelihara amanah (yang diembankannya) dan janji mereka, dan orang-orang yang
memelihara sholatnya." (QS.Al Mukminun 8-9)
2.2
Fungsi Kepemimpinan Menurut Islam
Fungsi pemimpin
yakni:
a)
Membangkitkan minat dan perhatian yang tinggi kepada bawahan tentang tugasnya.
b)
Menyampaikan ide, gagasan, trobosan kepada yang lain.
c)
Mempengaruhi serta menggerakkan orang lain untuk mengikuti apa yang telah
diarahkan.
d) Menciptakan
perubahan secara efektif.
2.3
Ciri-ciri Pemimipinan Menurut Islam
Pemimpin dalam
islam mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya :
a)
Niat yang ikhlas
b)
Laki-laki
c)
Tidak meminta jabatan
d)
Berpegang dan konsistan pada hukum Allah
e)
Memutuskan perkara dengan adil
f)
Senentiasa ada ketika diperlukan
g)
Menasehati rakyat
h)
Tidak menerima hadiah
i)
Mencari pemimpin yang baik
j)
Lemah lembut
k)
Tidak meragukan rakyat
l)
Terbuka untuk menerima idea dan kritikan.
Sejarah
Islam telah membuktikan pentingnya masalah kepemimpinan ini setelah wafatnya
Baginda Rasul. Para sahabat telah memberi penekanan dan keutamaan dalam
melantik pengganti beliau dalam memimpin umat Islam. Umat Islam tidak seharusnya
dibiarkan tanpa pemimpin. Sayyidina Umar R.A pernah berkata, “Tiada Islam tanpa
jamaah, tiada jamaah tanpa kepemimpinan dan tiada kepemimpinan tanpa taat”.
Pentingnya
pemimpin dan kepemimpinan ini perlu dipahami dan dihayati oleh setiap umat
Islam di negeri yang mayoritas warganya beragama Islam ini, meskipun Indonesia
bukanlah negara Islam. Allah SWT telah memberi tahu kepada manusia, tentang
pentingnya kepemimpinan dalam islam, sebagaimana dalam Al-Quran kita menemukan
banyak ayat yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan. “Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqarah: 30)
Ayat ini
mengisyaratkan bahwa khalifah (pemimpin) adalah pemegang mandate Allah SWT
untuk mengemban amanah dan kepemimpinana langit di muka bumi. Ingat komunitas
malaikat pernah memprotes terhadap kekhalifahan manusia
dimuka bumi. ”Hai
orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah SWT dan ta`atilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur’an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa:
59) Ayat ini menunjukan ketaatan kepada ulil amri (pemimpin) harus dalam rangka
ketaatan kepada Allah SWT dan rasulnya.
2.4
Syarat-Syarat Kepemimpinan Menurut Islam
Kholifah
lebih identik dengan kepemimpinan negara Islam sedangkan presiden lebih identik
dengan sitem kepemimpinan negara sekuler. Sehingga terkait kepemimpinan dalam
makalah ini, penulis lebih mengarah kepada kholifah yang identik sebagai sistem
kepemimpinan negara islam. Adapun kreteria kholifah adalah sebagai berikut:
a)
Tidak ambisius menjadi kholifah
b)
Harus beraqidah murni
c)
Taat beribadah
d)
Berakhlak mulia
e)
Istiqomah dalam pendirianya
f)
Rela berkorban demi islam
g)
Memiliki ilmu yang luas, khususnya tentang syareat Islam.
2.5
Konsep kepemimpinan Islam
Konsep
merupakan cara pandang yang menjadi dasar landasan pemikiran. Konsep
kepemimpinan adalah konsep yang dimiliki oleh ajaran islam dalam memandang
kepemimpinan, kepemimpinan dalam islam memandang dan mencakup beberapa Aspek:
a) Aspek pengaruh.
Dalam
ajaran islam, pemimpin yang tidak memiliki pengaruh akan menyebabkan hilangnya
kepercayaan umat pada pemimpin tersebut. Bisa menjadi contoh yaki kholifah Abu
Bakar, Umar Bin khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Tholib.
b) Aspek
Kerohanian,
Selain sebagai
pemimpin umat, seorang pemimpin juga memilki kedudukan sebagai pemimpin agama,
hal demikian ini bisa ditunjukkan bagaimana Nabi Muhammad SAW, beliau adalah
seorang pemimpin rakyat dilain sisi beliau juga seorang pemimpin Agama.
c) Aspek
karasteristik.
Aspek yang
digunkan untuk menilai kepemimpinan seseorang, meliputi karakter pemimpin baik
maupun buruk.
2.6
Prinsip Kepemimpinan Menurut Islam
Islam
dalam mengatur sistem negara hanya mengenal “kedaulatan Tuhan” sebagai kedaulatan
tertinggi dalam negara. Ketentuan ini tertuang dalam firman-Nya yang berbunyi :
(1)تَبَارَكَ الَّذِي
بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Maha
suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu”. (QS. Al Mulk: 1).
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Pemimpin
adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang
baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai
tujuan bersama. menyatakan bahwa dalam menjadi pemimpin di muka bumi maka
manusia harus bisa menjalankan apa yang telah diamanatkan oleh Allah dan di
setiap langkah sebagai seorang pemimpin, Allah akan memberikan peringatan bagi
kaum Muslimin agar selalu berhati-hati tentang apa yang akan dilakukan sebagai
khalifah Allah di bumi.
3.2
SARAN
Dalam
kehidupan kita sering sekali mendengar tentang kepemimpinan ataupun pemimpin
dalam kehidupan bermasyarakat. Baik melalui media cetak, media elektronik
maupun di suatu organisasi di sekitar kita. Namun, masih banyak masyarakat yang
tidak atau kurang paham secara benar mengenai kepemimpinan dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini bertujuan untuk
membantu memberikan informasi, membantu memahami tentang kepemimpinan dan dapat
menambah pengetahuan si pembaca agar kedepannya kita menjadi mahasiswa yang
benar-benar siap pakai di kalangan masyarakat maupun dunia kerja.
DAFTAR
PUSTAKA
<http://www.blogger.com/pageedit.g?blogID=1521262090721820796#_ftnref6>http://tafsirtematis.wordpress.com
Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
http://sultonimubin.blogspot.co.id/2012/12/al-muminun-ayat-1-10-dan-terjemah.html
http://muklasihaha.blogspot.co.id/2015/01/konsep-kepemimpinan-dalam-perspektif-al.html
http://hanierahanif.blogspot.co.id/2014/06/kepemimpinan-menurut-pandangan-agama.html
<http://www.blogger.com/page-edit.g?blogID=1521262090721820796#_ftnref7>http://www.facebook.com/notes/baitul-izzah/ciri-ciri-pemimpin-menurut-islam/175457053567
Kepemimpinan dalam
Islam Menurut Al Quran dan Hadist _ Sip Online.htm
http://hanierahanif.blogspot.co.id/2014/06/kepemimpinan-menurut-pandangan-agama.html
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-al-mulk-ayat-1-11.html
http://kepemimpinandalamislam.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:
Posting Komentar