Rabu, 31 Maret 2021

RETORIKA DALAM BERTABLIGH - MAKALAH RETORIKA

 

RETORIKA DALAM BERTABLIGH

 

Dosen Pembimbing : H. Suryadi Sariyan, MA

 

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Retorika

 



OLEH KELOMPOK 3:

 

            Muhammad Mauladi                      NIM : 11840114094

            Sirajuddin                                        NIM : 11840113799

 

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2020/2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Retorika dengan judul “Retorika dalam Bertabligh” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

 

Pekanbaru, 2 April 2020

 

 

Kelompok 3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

A.    Latar Belakang.............................................................................................................. 1

B.     Rumusan Masalah........................................................................................................ 1

C.    Tujuan............................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3

A.     PENGERTIAN PIDATO............................................................................................. 3

B.     PROSES BERPIDATO DALAM PERSIAPAN........................................................ 3

C.     PROSES PIDATO DALAM PENYUSUNAN DAN

PEMENTASAN............................................................................................................ 5

D.     JENIS-JENIS PIDATO................................................................................................ 8

 

BAB III PENUTUP................................................................................................................. 10

A.    KESIMPULAN........................................................................................................... 10

B.     KRITIK DAN SARAN............................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv

 


 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dalam penataran, peringatan, seminar dari dulu sampai sekarang adalah pidato. Pidato merupakan suatu hal yang sangat penting, baik waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan pembicara kepada khalayak ramai.

Peranan pidato dalam menyampaikan ide atau informasi secara lisan pada kelompok massa merupakan aktivitas yang sangat penting,baik masa lalu maupun masa yang akan datang. Seorang yang sudah mahir berbicara di depan umum akan dengan mudah menguasai massa dan menawarkan ide-idenya agar dapat diterima orang lain.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Pidato?

2.      Bagaimana proses berpidato dalam persiapan?

3.      Bagaimana proses pidato dalam penyusunan dan pementasan?

4.      Apa saja jenis-jenis pidato?

 

C.     Tujuan

1.      Memahami definisi dari Pidato.

2.      Memahami proses berpidato dalam persiapan.

3.      Memahami proses pidato dalam penyusunan dan pementasan.

4.      Mengetahui jenis-jenis pidato.

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PIDATO

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.[1]

Pidato umumnya ditujukan kepada orang atau sekumpulan orang untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati hari-hari besar dan lain sebagainya.[2]

Sedangkan menurut Wiyanto[3] pidato adalah penyampaian gagasan atau informasi kepada orang banyak secara tertulis dengan cara-cara tertentu”.

Pidato adalah teknik pemakaian kata-kata atau bahasa secara efektif yang berarti keterampilan atau kemahiran dalam memilih kata yang dapat mempengaruhi komunikan tersebut[4]

Berpidato adalah menyampaikan dan menanamkan pikiran, informasi atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai dan bermaksud meyakinkan pendengarnya[5]

 

B.     PROSES BERPIDATO DALAM PERSIAPAN

 

Menyampaikan pidato atau berpidato adalah berbicara di hadapan orang banyak (di depan umum) dalam rangka menyampaikan suatu masalah untuk mencapai suatu tujuan tertentu, misalnya untuk bermusyawarah, memberikan rujukan dan sebagainya. (Tarigan, 1997:73)

Berpidato juga merupakan suatu kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi wajah, kontak pandang, gerak tangan dan lain-lain) yang dapat mendukung efisiensi dan efektifitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.

Hal- hal yang perlu disiapkan oleh orang yang berpidato sebagai berikut.

1.      Menentukan topik dan tujuan pidato

Topik merupakan persoalan yang dikemukakan, sedangkan tujuan pembicaraan berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar berkenaan dengan persoalan yang dikemukakan.

2.      Menganalisis pendengar dan situasi

Dengan menganalisis situasi akan didapatkan jalan keluar untuk menyiapkan cara-cara bagaimana pembicara harus menyesuaikan diri dalam menyampaikan uraiannya dan memberi jalan untuk menentukan suatu sikap yang harus diambil dalam menghadapi para pendengar. Menganalisis pendengar dapat dilakukan dengan cara mengaitkan pokok pembicaraannya dengan persoalan hidup pendengar.

3.      Memilih topik dan menyempitkan topik

Pemilihan topik hendaknya disesuaikan dengan sifat pertemuan serta data dan informasi tentang situasi dan pendengar yang akan hadir dalam pertemuan. Topik yang akan disajikan harus disempitkan atau dibatasi, disesuaikan dengan waktu yang disediakan.

4.      Mengumpulkan materi pidato

Materi pidato harus berhubungan dengan persoalan atau topik yang akan dibahas. Lebih banyak dan lebih lengkap bahan yang diperoleh akan memperlancar pembicara dalam menyusun suatu naskah.

5.      Menyusun dan mengembangkan kerangka pidato

Kerangka pidato dibuat terperinci dan tersusun baik. Dalam kerangka tersebut persoalan yang akan dibahas dibagi menjadi beberapa bagian / sub-subtopik. Tiap bagian dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang menjelaskan bagian sebelumnya.

6.      Menguraikan secara mendetail

Dalam penyusunan naskah hendaknya dipergunakan kata-kata yang tepat, penggunaan kalimat yang efektif, pemakaian istilah-istilah dan gaya bahasa yang dikehendaki sehingga dapat memperjelas uraian.

7.      Melatih dengan suara nyaring

Dengan melakukan latihan, seorang pembicara akan dapat membiasakan diri dan menemukan cara dan gaya yang tepat.[6]

 

C.     PROSES PIDATO DALAM PENYUSUNAN DAN PEMENTASAN

Pidato merupakan salah satu kegiatan yang memerlukan persiapan yang cukup. Persiapan pidato ini memiliki peran yang penting karena dengan persiapan yang dilakukan dengan baik, pidato yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Terkait dengan persiapan dan latihan dalam berpidato ini, mengemukakan tujuh langkah dalam mempersiapkan pidato, yaitu:[7]

1.      Menentukan topik dan tujuan

2.      Menganalisis pendengar dan situasi

3.      Memilih dan menyempitkan topik

4.      Mengumpulkan bahan

5.      Membuat kerangka uraian

6.      Menguraikan secara mendetail, dan

7.      Melatih dengan suara nyaring.

Ketujuh langkah tersebut dapat diringkas menjadi tiga langkah yang tetap, yaitu: meneliti masalah (1, 2, dan 3), menyusun uraian (4, 5, dan 6), dan mengadakan latihan (7).            

Topik dapat dipilih sesuai dengan tujuan pidato yang akan disampaikan. Untuk mendapat topik yang baik dalam pidato, ada beberapa kriteria atau pedoman yang harus diperhatikan dalam memilihnya. Berikut ini dikemukakan beberapa kriteria yang dapat diacu dalam pemilihan topik tersebut.

1.      Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda Topik yang paling baik adalah topik yang memberikan kemung­kinan Anda lebih tahu daripada khalayak, Anda lebih ahli dibandingkan dengan kebanyakan pendengar.

2.      Topik harus menarik minat Anda Topik yang paling enak dibicarakan adalah topik yang paling Anda senangi dan menyentuh perasaan Anda. 

1)      Topik harus menarik minat pendengar

2)      Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar

3)      Topik harus terang ruang lingkup dan pembatasannya

4)      Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi

5)      Topik harus dapat ditunjang  dengan bahan yang lain.

Sementara itu, Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S mengungkap­kan bahwa dalam hal penentuan pokok atau topik pembicaraan yang akan disampaikan dalam pidato, perlu memperhatikan hal-hal berikut:[8]

1.      Topik yang dipilih hendaknya serba sedikit sudah diketahui dan memungkinkan untuk melengkapinya

2.      Persoalan yang disampaikan hendaknya menarik perhatian bagi pembicara sendiri

3.      Persoalan yang disampaikan hendaknya juga menarik perhatian pendengar

4.      Tingkat kesulitan persoalan yang akan dibahas hendaknya disesuai­kan dengan tingkat kemampuan pendengar

5.      Persoalan yang disampaikan hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan.

Dengan memilih topik yang sesuai dengan tujuan pidato yang akan disampaikan dan sesuai dengan kriteria atau pedoman yang telah ada, diikuti dengan latihan yang baik akan didapatkan pidato yan menarik dan sukses. Dalam mempersiapkan sebuah pidato agar dapat menjadi pidato yang menarik, latihan penyampaian secara efektif merupakan hal yang harus dilakukan.

 

D.    JENIS-JENIS PIDATO

Berdasarkan sifat dan Isi Pidato, jenis-jenis Pidato dibedakan atas:

1.      Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc (master of ceremony). 

2.      Pidato Pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan. 

3.      Pidato Sambutan adalah pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.

4.      Pidato Peresmian adalah pidato yang dilakukan oleh seseorang yang berpengaruh ketika akan meresmikan sesuatu. 

5.      Pidato Laporan adalah pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan. 

6.      Pidato Pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi suatu laporan   pertanggungjawaban terhadap suatu kegiatan tertentu[9]

 

Berdasarkan tujuan pokok pidato yang disampaikan, jenis- jenis pidato dibedakan atas: 

1.      Pidato Informatif (memberitahu /mengabarkan) adalah pidato yang tujuan utamanya untuk menyampaikan informasi agar orang menjadi tahu tentang sesuatu. Reaksi yang diinginkan adalah adanya pengertian dan pemahaman pendengar atas informasi yang disampaikan.

2.      Pidato Persuasif (mendorong/mengajak) adalah pidato yang tujuan utamanya membujuk atau mempengaruhi orang lain agar mau menerima ajakan yang disarankan secara sukarela bukan dengan sukar rela. Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi agar pendengar dapat menyetujui atau meyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengar.

3.      Pidato Rekreatif (menghibur) adalah pidato yang tujuan utamanya adalah menyenangkan atau menghibur orang lain.Reaksi yang diinginkan adalah terhiburnya pendengar sehingga muncul suatu kegembiraan.[10]


 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak

Berpidato juga merupakan suatu kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi wajah, kontak pandang, gerak tangan dan lain-lain) yang dapat mendukung efisiensi dan efektifitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.

 

B.     Kritik dan Saran

Demikianlah makalah tentang “Retorika dalam Bertabligh” yang telah Kami paparkan. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan. Harapan Kami, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua.


 


DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1990)

Karomani. Keterampilan Berbicara. (Ciputat Tangsel: Matabaca Publishing, 2011)

Wijaya, Tanto., Fransisca Andreani. Pengaruh Motivasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Sinar Jaya Abadi Bersama. (AGORA, Vol. 3 No. 2. 2015)

Syam, Hanis Yunus. Kiat Sukses Berpidato. (Yogyakarta: Medi Jenius Lokal 7, 2004)

Arsjad Maidar, Mukti. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Idonesia. (Jakarta: Erlangga. 1988)

Keraf, Gorys. Komposisi. (Jakarta: Nusa Indah. 1994)

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. (Ende-Flores: Nusa Indah. 1981)

Maidar G Arsjad. dan Mukti U.S. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. (Jakarta: Erlangga. 1991)

Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawati. Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas VIII. (Surakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. 2008)

Dwiatmana, Edy dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia.(Semarang: Semarang Pemerintah Kota. 2006)

 

 



[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 681.

[2] Karomani. Keterampilan Berbicara. (Ciputat Tangsel: Matabaca Publishing, 2011), hlm. 12.

[3] Wijaya, Tanto., Fransisca Andreani. Pengaruh Motivasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Sinar Jaya Abadi Bersama. (AGORA, Vol. 3 No. 2. 2015), hlm. 72.

[4] Syam, Hanis Yunus. Kiat Sukses Berpidato. (Yogyakarta: Medi Jenius Lokal 7, 2004), hlm. 19

[5] Arsjad Maidar, Mukti. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Idonesia. (Jakarta: Erlangga. 1988), hlm. 53

[6] Keraf, Gorys. Komposisi. (Jakarta: Nusa Indah. 1994), hlm. 317-339.

[7] Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. (Ende-Flores: Nusa Indah. 1981), hlm. 317.

[8] Maidar G Arsjad. dan Mukti U.S. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. (Jakarta: Erlangga. 1991), hlm. 57.

[9] Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawati. Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas VIII. (Surakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. 2008), hlm. 180.

[10] Dwiatmana, Edy dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia.(Semarang: Semarang Pemerintah Kota. 2006), hlm. 174.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar