RETORIKA DALAM
BERTABLIGH
Dosen Pembimbing : H. Suryadi Sariyan, MA
Makalah
Disusun untuk
memenuhi tugas kelompok Retorika
OLEH KELOMPOK 3:
Muhammad Mauladi NIM : 11840114094
Sirajuddin NIM
: 11840113799
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah Retorika dengan judul “Retorika dalam Bertabligh” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang
ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.
Pekanbaru, 2 April 2020
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar
Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
A.
PENGERTIAN PIDATO............................................................................................. 3
B.
PROSES BERPIDATO DALAM PERSIAPAN........................................................ 3
C.
PROSES PIDATO DALAM PENYUSUNAN DAN
PEMENTASAN............................................................................................................ 5
D.
JENIS-JENIS PIDATO................................................................................................ 8
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 10
A.
KESIMPULAN........................................................................................................... 10
B.
KRITIK DAN SARAN............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah
satu ragam berbicara yang sering digunakan dalam penataran, peringatan, seminar
dari dulu sampai sekarang adalah pidato. Pidato merupakan suatu hal yang sangat
penting, baik waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato
merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan pembicara
kepada khalayak ramai.
Peranan
pidato dalam menyampaikan ide atau informasi secara lisan pada kelompok massa
merupakan aktivitas yang sangat penting,baik masa lalu maupun masa yang akan
datang. Seorang yang sudah mahir berbicara di depan umum akan dengan mudah
menguasai massa dan menawarkan ide-idenya agar dapat diterima orang lain.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pidato?
2. Bagaimana proses berpidato dalam persiapan?
3. Bagaimana proses pidato dalam penyusunan dan pementasan?
4. Apa saja jenis-jenis pidato?
C.
Tujuan
1. Memahami definisi dari Pidato.
2. Memahami proses berpidato dalam persiapan.
3. Memahami proses pidato dalam penyusunan dan pementasan.
4. Mengetahui jenis-jenis pidato.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PIDATO
Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan
kepada orang banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan
khalayak.[1]
Pidato umumnya
ditujukan kepada orang atau sekumpulan orang untuk menyatakan selamat,
menyambut kedatangan tamu, memperingati hari-hari besar dan lain sebagainya.[2]
Sedangkan
menurut Wiyanto[3]
pidato adalah penyampaian
gagasan atau informasi kepada orang banyak secara tertulis dengan cara-cara
tertentu”.
Pidato adalah
teknik pemakaian kata-kata atau bahasa secara efektif yang berarti keterampilan
atau kemahiran dalam memilih kata yang dapat mempengaruhi
komunikan tersebut[4]
Berpidato
adalah menyampaikan dan menanamkan pikiran, informasi atau gagasan dari
pembicara kepada khalayak ramai dan bermaksud meyakinkan pendengarnya[5]
B. PROSES BERPIDATO DALAM PERSIAPAN
Menyampaikan pidato atau berpidato adalah berbicara di hadapan orang banyak
(di depan umum) dalam rangka menyampaikan suatu masalah untuk mencapai suatu
tujuan tertentu, misalnya untuk bermusyawarah, memberikan rujukan dan
sebagainya. (Tarigan,
1997:73)
Berpidato juga
merupakan suatu kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan
penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi
wajah, kontak pandang, gerak tangan dan lain-lain) yang dapat mendukung
efisiensi dan efektifitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu
acara tertentu.
Hal- hal yang
perlu disiapkan oleh orang yang berpidato sebagai berikut.
1.
Menentukan topik dan tujuan pidato
Topik merupakan
persoalan yang dikemukakan, sedangkan tujuan pembicaraan berhubungan dengan tanggapan
yang diharapkan dari para pendengar berkenaan dengan persoalan yang
dikemukakan.
2.
Menganalisis pendengar dan situasi
Dengan
menganalisis situasi akan didapatkan jalan keluar untuk menyiapkan cara-cara
bagaimana pembicara harus menyesuaikan diri dalam menyampaikan uraiannya dan
memberi jalan untuk menentukan suatu sikap yang harus diambil dalam menghadapi
para pendengar. Menganalisis pendengar dapat dilakukan dengan cara mengaitkan
pokok pembicaraannya dengan persoalan hidup pendengar.
3.
Memilih topik dan menyempitkan topik
Pemilihan topik
hendaknya disesuaikan dengan sifat pertemuan serta data dan informasi tentang
situasi dan pendengar yang akan hadir dalam pertemuan. Topik yang akan
disajikan harus disempitkan atau dibatasi, disesuaikan dengan waktu yang
disediakan.
4.
Mengumpulkan materi pidato
Materi pidato
harus berhubungan dengan persoalan atau topik yang akan dibahas. Lebih banyak
dan lebih lengkap bahan yang diperoleh akan memperlancar pembicara dalam
menyusun suatu naskah.
5.
Menyusun dan mengembangkan kerangka pidato
Kerangka pidato
dibuat terperinci dan tersusun baik. Dalam kerangka tersebut persoalan yang
akan dibahas dibagi menjadi beberapa bagian / sub-subtopik. Tiap bagian dibagi
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang menjelaskan bagian sebelumnya.
6.
Menguraikan secara mendetail
Dalam
penyusunan naskah hendaknya dipergunakan kata-kata yang tepat, penggunaan
kalimat yang efektif, pemakaian istilah-istilah dan gaya bahasa yang
dikehendaki sehingga dapat memperjelas uraian.
7.
Melatih dengan suara nyaring
Dengan
melakukan latihan, seorang pembicara akan dapat membiasakan diri dan menemukan
cara dan gaya yang tepat.[6]
C. PROSES PIDATO DALAM PENYUSUNAN DAN PEMENTASAN
Pidato
merupakan salah satu kegiatan yang memerlukan persiapan yang cukup. Persiapan pidato
ini memiliki peran yang penting karena dengan persiapan yang dilakukan dengan
baik, pidato yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Terkait dengan persiapan dan latihan dalam berpidato ini, mengemukakan tujuh
langkah dalam mempersiapkan pidato, yaitu:[7]
1.
Menentukan topik
dan tujuan
2.
Menganalisis
pendengar dan situasi
3.
Memilih dan
menyempitkan topik
4.
Mengumpulkan
bahan
5.
Membuat kerangka
uraian
6.
Menguraikan
secara mendetail, dan
7.
Melatih dengan
suara nyaring.
Ketujuh langkah
tersebut dapat diringkas menjadi tiga langkah yang tetap, yaitu: meneliti
masalah (1, 2, dan 3), menyusun uraian (4, 5, dan 6), dan mengadakan latihan
(7).
Topik dapat
dipilih sesuai dengan tujuan pidato yang akan disampaikan. Untuk mendapat topik
yang baik dalam pidato, ada beberapa kriteria atau pedoman yang harus
diperhatikan dalam memilihnya. Berikut ini dikemukakan beberapa kriteria yang
dapat diacu dalam pemilihan topik tersebut.
1.
Topik harus sesuai dengan latar belakang
pengetahuan Anda Topik yang paling baik adalah topik yang memberikan kemungkinan
Anda lebih tahu daripada khalayak, Anda lebih ahli dibandingkan dengan
kebanyakan pendengar.
2.
Topik harus menarik minat Anda Topik yang
paling enak dibicarakan adalah topik yang paling Anda senangi dan menyentuh
perasaan Anda.
1)
Topik harus menarik minat pendengar
2)
Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar
3)
Topik harus terang ruang lingkup dan
pembatasannya
4)
Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi
5)
Topik harus dapat ditunjang dengan bahan
yang lain.
Sementara itu,
Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S mengungkapkan bahwa dalam hal penentuan pokok
atau topik pembicaraan yang akan disampaikan dalam pidato, perlu memperhatikan
hal-hal berikut:[8]
1. Topik yang
dipilih hendaknya serba sedikit sudah diketahui dan memungkinkan untuk
melengkapinya
2. Persoalan yang
disampaikan hendaknya menarik perhatian bagi pembicara sendiri
3. Persoalan yang
disampaikan hendaknya juga menarik perhatian pendengar
4. Tingkat kesulitan persoalan
yang akan dibahas hendaknya disesuaikan dengan tingkat kemampuan pendengar
5. Persoalan yang
disampaikan hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan.
Dengan memilih
topik yang sesuai dengan tujuan pidato yang akan disampaikan dan sesuai dengan
kriteria atau pedoman yang telah ada, diikuti dengan latihan yang baik akan
didapatkan pidato yan menarik dan sukses. Dalam mempersiapkan sebuah pidato
agar dapat menjadi pidato yang menarik, latihan penyampaian secara efektif
merupakan hal yang harus dilakukan.
D. JENIS-JENIS PIDATO
Berdasarkan sifat dan Isi Pidato, jenis-jenis
Pidato dibedakan atas:
1.
Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan
oleh pembaca acara atau mc (master of ceremony).
2.
Pidato Pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu
pertemuan.
3.
Pidato Sambutan adalah pidato yang disampaikan pada suatu
acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang
dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4.
Pidato Peresmian adalah pidato yang dilakukan oleh seseorang
yang berpengaruh ketika akan meresmikan sesuatu.
5.
Pidato Laporan adalah pidato yang isinya adalah melaporkan
suatu tugas atau kegiatan.
6.
Pidato Pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi suatu
laporan pertanggungjawaban terhadap suatu kegiatan tertentu[9]
Berdasarkan tujuan pokok pidato yang
disampaikan, jenis- jenis pidato dibedakan atas:
1.
Pidato Informatif (memberitahu /mengabarkan) adalah pidato yang
tujuan utamanya untuk menyampaikan informasi agar orang menjadi tahu tentang
sesuatu. Reaksi yang diinginkan adalah adanya pengertian dan pemahaman
pendengar atas informasi yang disampaikan.
2.
Pidato Persuasif (mendorong/mengajak) adalah pidato yang
tujuan utamanya membujuk atau mempengaruhi orang lain agar mau menerima ajakan
yang disarankan secara sukarela bukan dengan sukar rela. Reaksi yang diinginkan
adalah membangkitkan emosi agar pendengar dapat menyetujui atau meyakini dan
mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengar.
3.
Pidato Rekreatif (menghibur) adalah pidato yang tujuan
utamanya adalah menyenangkan atau menghibur orang lain.Reaksi yang diinginkan
adalah terhiburnya pendengar sehingga muncul suatu kegembiraan.[10]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan
kepada orang banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan
khalayak
Berpidato juga merupakan suatu kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan
dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan
(ekspresi wajah, kontak pandang, gerak tangan dan lain-lain) yang dapat
mendukung efisiensi dan efektifitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak
dalam suatu acara tertentu.
B. Kritik dan Saran
Demikianlah makalah tentang “Retorika dalam Bertabligh”
yang telah Kami paparkan. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna
maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan. Harapan Kami, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1990)
Karomani. Keterampilan Berbicara. (Ciputat
Tangsel: Matabaca Publishing, 2011)
Wijaya, Tanto.,
Fransisca Andreani. Pengaruh Motivasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Sinar Jaya Abadi Bersama. (AGORA, Vol. 3
No. 2. 2015)
Syam, Hanis
Yunus. Kiat Sukses Berpidato. (Yogyakarta: Medi Jenius Lokal 7, 2004)
Arsjad Maidar, Mukti. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Idonesia.
(Jakarta: Erlangga. 1988)
Keraf,
Gorys. Komposisi. (Jakarta: Nusa Indah. 1994)
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. (Ende-Flores: Nusa Indah. 1981)
Maidar G Arsjad. dan Mukti U.S. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. (Jakarta: Erlangga. 1991)
Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawati. Berbahasa dan
Bersastra Indonesia kelas VIII. (Surakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
2008)
Dwiatmana, Edy dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia.(Semarang: Semarang
Pemerintah Kota. 2006)
[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 681.
[2] Karomani. Keterampilan
Berbicara. (Ciputat Tangsel: Matabaca Publishing, 2011), hlm. 12.
[3] Wijaya,
Tanto., Fransisca Andreani. Pengaruh Motivasi Dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT Sinar Jaya Abadi Bersama. (AGORA,
Vol. 3 No. 2. 2015), hlm. 72.
[4] Syam, Hanis
Yunus. Kiat Sukses Berpidato. (Yogyakarta:
Medi Jenius Lokal 7, 2004), hlm. 19
[5] Arsjad Maidar, Mukti. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Idonesia. (Jakarta:
Erlangga. 1988), hlm. 53
[6] Keraf, Gorys. Komposisi. (Jakarta: Nusa Indah. 1994), hlm. 317-339.
[7] Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. (Ende-Flores: Nusa Indah. 1981), hlm. 317.
[8] Maidar G Arsjad. dan Mukti U.S. Pembinaan Kemampuan
Berbicara Bahasa Indonesia. (Jakarta:
Erlangga. 1991), hlm. 57.
[9] Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawati. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
kelas VIII. (Surakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. 2008), hlm. 180.
[10] Dwiatmana, Edy dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia.(Semarang: Semarang
Pemerintah Kota. 2006), hlm. 174.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar