GENERASI
PERUBAHAN
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ
ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَ مُ عَلَى أَشْرَفِ
اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا
بَعْدُ
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ
عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Sebagai hamba Allah yang beriman, marilah kita
panjatkan puji dan syukur atas ke haddirat
Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, lahir dan
batin kepada kita semua, sehingga kita dapat bersilaturahmi online di tempat ini kapanpun dan dimanapun saudara mendengarkan voice note ini, dalam rangka
menghambakan diri kita kepada Allah SWT.
Hari Senin upacara bendera,
Hujan tiba datang mengguyur,
Atas Rahmat dan hidayah-Nya,
Marilah kita ucapkan syukur.
ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ
Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan
kepada junjungan kita Nabi Allah
Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang
jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang moderen, yang penuh dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat
ini. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya
di hari akhir kelak.
آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Kata pemuda mungkin sudah sering kita dengar,
namun apakah arti pemuda itu? Pemuda merupakan generasi muda yang sangat
berpengaruh besar terhadap proses pembangunan bangsa ini.
Pemuda akan
selalu menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa yang dapat
merubah pandangan oleh setiap orang dan sebagai tumpuan generasi sebelumnya
untuk mengembangkan ide-ide yang kreatif, berilmu dan berwawasan yang luas berdasarkan
kepada nilai dan norma yang ada.
Seperti yang
telah dikatakan oleh Ir. Soekarno “Beri aku 1000
orang tua maka akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda maka akan
kuguncangkan dunia”.
Pada zaman
sekarang telah memasuki era baru yang sering disebut dengan era milenial,
sehingga pemuda yang lahir pada era ini disebut dengan generasi milenial.
Generasi
milenial merupakan generasi yang sudah paham akan teknologi.
Dengan berkembang pesatnya teknologi yang ada pada era ini maka
generasi di era ini memiliki banyak peluang untuk berada jauh lebih maju
dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Namun
sayangnya, di era yang sesuatu dapat bergerak dengan cepat ini menyebabkan
dunia menjadi tanpa batas. Informasi akan lebih mudah diperoleh dari mana saja
dan dengan siapa saja. Generasi
yang lahir pada era ini maka harus mampu menjadi bijak dalam memanfaatkan
teknologi yang ada. Perkembangan teknologi yang semakin pesat ini dapat
berdampak positif atau berdampak negatif, hal ini tergantung dari penggunanya
apakah dia dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik atau sebaliknya.
Pada zaman oang tua saya masih kecil, beliau menceritakan bahwa pada zaman
dahulu penanaman nilai-nilai keagamaan sudah ditanamkan sejak dini di keluarga.
Mulai dari membaca doa sebalum dan sesudah makan kemudian praktek ibadah sholat
dan mengaji bahkan lagu saja ditanami nilai-nilai keislaman. Saya masih ingat
begini lagunya:
Pada zaman dahulu kala.
Pada zaman jahiliyah.
Lahir lah seorang Rasul.
Yang terakhir dan Mulia.
Siapa namanya pak?
Nabi Muhammad namanya.
Nama Ibunya siapa?
Siti Aminah Ibunya.
Nama bapaknya siapa pak?
Abdullah nama ayahnya.
Dimana tinggalnya pak?
Madinah tempat tinggalnya.
Terus, ada apa pak?
Setelah dewasa, diangkat menjadi Rasul.
Siapa yang ngangkat pak?
Presiden atau wakilnya?
Oleh Allah yang kuasa
Allah itu siapa pak?
Pencipta Alam semesta.
Masya Allah, sejak kecil saja sudah di tanamkan nilai-nilai keagamaan
bahkan nilai ketauhid-an pada anak yang menjelaskan bahwa Allah SWT adalah sang
pencipta bagi alam semesta ini.
Dengan kemajuan teknologi yang super canggih ini, untuk kita para generasi
milenial agar dapat membawa perubahan untuk bangsa kita kelak, mulai dari
mengatur pergaulan kita antar sesama kemudian adab kita terhadap orang yang
lebih tua.
Mengingat, jika dahulu dakwah Islam dilakukan secara sederhana dengan
mendatangi rumah ke rumah untuk memberikan materi pendidikan Islam, saat ini
aktivitas dakwah dilakukan dengan beragam metode, strategi, dan media. Dengan
kemajuan dan kecangihan alat-alat serta media komunikasi yang ada, sekarang
konten dakwah generasi milenial harus banyak unsur virtualnya.
Generasi milenial yang bergantung pada teknologi dan aktif menggunakan
laptop, iPad, smartphone, TV, dan lain sebagainya, tiap harinya menjadikan
media sosial sebagai bagian sangat penting dalam koneksi sosial. Mereka lebih
banyak meghabiskan waktunya dalam sehari bersama perangkat teknologi digital
dan beragam aplikasi dari pada dengan teman atau anggota keluarga.
Generasi millennial saat ini menyita perhatian semua kalangan. Generasi
millennial sering menjadi perbincangan dalam segala aspek, baik dari segi
pendidikan, norma-norma, kesadaran sosial, kondisi mental, termasuk
ketergantungan terhadap penggunaan teknologi. Hal ini dikarenakan perubahan
cara hidup yang mencolok dengan generasi sebelumnya. Perubahan yang sangat
dominan ini menyebabkan lahirnya sikap, idiologi, dan paham yang sangat berbeda
dengan generasi-generasi terdahulu. Generasi millennial dianggap sebagai
pembawa nilai-nilai negatif karena pengaruh yang dikonsumsi datang dari luar.
Generasi millennial sangat terbuka dengan teknologi. Misal sederhananya semua
rumah mempunyai televisi, bahkan lebih dari satu. Dalam satu rumah memiliki
channel favorit masing-masing sehingga bisa mempengaruhi sikap keseharian
setiap individu. Setiap orang juga mempunyai smartphone dengan segala fitur
terbaru yang ditawarkan. Facebook, Youtube, Twiter, Instagram, Whatshap dan
lain sebagainya merupakan media yang paling banyak digunakan oleh generasi millennial.
Media sosial jika dimanfaatkan secara bijak maka banyak keuntungan yang
bisa diperoleh bagi penggunanya. Melalui aplikasi-aplikasi yang ditawarkan, seperti
mengaji dan tuntunan sunnah nabi ada banyak pilihan aplikasi yang bernilai
keagamaan, manusia saat ini dipermudah dalam proses komunikasi. Komunikasi
tidak lagi tergantung kepada jarak tempuh dan waktu, dan biayanya lebih murah.
Selain dampak negatif yang ditimbulkan, media sosial juga bisa dijadikan media
pembelajaran, misalnya pemanfaatan video-video terkait materi yang diajarkan
bisa kita dapatkan melalui aplikasi-aplikasi yang ditawarkan. Beragam tutorial
tentang pembelajaran, pembangunan, keterampilan juga tersedia melalui
aplikasi-aplikasi yang tersedia.
“Dakwah akan lebih menarik apabila melalui media sosial tetapi juga
berpedoman pada konsep Islam Rahmatan Lil Alamin.”
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Dakwah yang ingin kita sampaikan, bisa melalui media online dengan share
video ceramah ustadz-ustadz ke media Facebook ataupun Youtube dan lain
sebagainya, bahkan kita juga bisa mengajak dengan kreativitas kita untuk
berdakwah melalui video dan di sebarluaskan di sosial media dan bahkan bisa
melalui voice note seperti ini dengan bahasa yang singkat dan mudah dipahami oleh
khalayak ramai.
Oleh sebab itu,
pemuda
yang lahir pada era ini harus benar-benar mampu memanfaatkan teknologi yang ada
untuk kemajuan. Pesatnya perkembangan teknologi yang ada juga akan menuntut
pemuda yang lahir pada generasi ini harus memiliki kualitas dan kinerja yang
semakin tinggi.
Untuk dapat
meningkatkan kualitas dan kinerja maka generasi ini harus dapat belajar dengan
cepat, beradaptasi dengan cepat dan melakukan sesuatu yang kreatif untuk
memecahkan setiap masalah yang timbul.
Jangan sampai
kita semua yang mendengarkan voice note ini hanya menjadi
penonton dalam persaingan yang ketat pada era milenial ini. Teruslah belajar
dan belajar dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada sekarang ini.
Hp yang kalian miliki sekarang ini jangan hanya kalian gunakan untuk melakukan hal yang tidak ada faedahnya, tapi manfaatkan untuk belajar dan menlihat
perkembangan informasi yang ada.
Demikianlah pidato singkat saya pada hari ini, lebih dan kurang saya
memohon maaf, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kesalahan datangnya
dari diri saya. Sebelum saya undur diri izinkan saya berpantun kembali.
Jalan-jalan ke Taman Mini,
Singgah sebentar membeli kuaci,
Pidato saya sampai disini,
Lain waktu kita sambung lagi.
Pisau diasah pagi-pagi,
Bawa ke kebun untuk membabat,
Berakhir sudah pidato ini,
Semoga bisa memberi manfaat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar