DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
A.
Tujuan dan Fungsi Seminar............................................................................................ 3
B.
Perbedaan Seminar, Symposium, Kongres, dan Debat.................................................. 3
C. Para Pelaku/Subject Seminar.......................................................................................... 4
D.
Kepanitiaan Seminar....................................................................................................... 6
E. Kelengkapan Seminar..................................................................................................... 7
F.
Fasilitas Ruang Seminar................................................................................................. 8
G.
Publikasi,
Mentoring, dan Evaluasi Seminar................................................................ 11
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan................................................................................................................... 13
B. Kritik dan Saran............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis,
baik di se-universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau
profesional. Sebuah sem biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus,
di mana mereka yang hadir d berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali
dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau
melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk lebih formal. Biasanya,
para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusika universitas,
kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai
tingkatan atas).
Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan
mahasiswa ke topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga
pertanyaan dan debat. Sem memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem
kuliah di kelas dalam sebuah pengaj akademis. Perlu dicatat bahwa di beberapa
universitas Eropa sebuah seminar dapat berarti kelas kuliah besar, khususnya
ketika dibawakan oleh ahli yang termasyhur (tanpa memperhatikan jum hadirin
atau jangkauan mahasiswa yang berpartisipasi dalam diskusi).
B.
Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dan fungsi seminar?
2. Apa yang perbedaan seminar, symposium, kongres, dan debat?
3. Siapa saja para pelaku/subject seminar?
4. Siapa saja kepanitiaan seminar?
5. Apa saja kelengkapan seminar?
6. Apa saja fasilitas ruang seminar?
7. Bagaimana publikasi, monitoring, dan
evaluasi seminar?
C.
Tujuan
1. Memahami tujuan dan fungsi seminar.
2. Memahami perbedaan seminar, symposium, kongres, dan debat.
3. Mengetahui siapa saja para pelaku/subject
seminar.
4. Mengetahui siapa saja kepanitiaan dari
seminar.
5. Memahami kelengkapan seminar.
6. Mengetahui fasilitas ruang untuk seminar.
7. Memahami publikasi, monitoring, dan
evaluasi dari seminar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Tujuan dan Fungsi Seminar
Pada dasarnya tujuan kegiatan atau aktivitas
seminar ini ialah untuk menyampaikan suatu pendapat atau hal baru kepada para
peserta. Dengan begitu, para peserta seminar tersebut akan mendapatkan
informasi baru yang dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih luas kepada
orang banyak.
Fungsi seminar secara umum ini ialah sebagai
media untuk menyampaikan informasi atau gagasan baru yang memiliki sifat ilmiah
kepada khalayak. Dengan begitu, para peserta tersebut dapat/bisa memanfaatkan
informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Setiap kegiatan atau aktivitas seminar pada
umumnya ini diakhiri dengan suatu kesimpulan serta solusi terhadap permasalahan
yang dibahas. Solusi itu bisa/dapat diaplikasikan oleh para peserta seminar di
dalam kehidupannya, baik dengan secara langsung maupun tidak langsung.
Para peserta seminar tersebut biasanya akan
mendapatkan sertifikat, merupakan suatu bukti bahwa mereka telah /sudah
memiliki ilmu serta pengetahuan baru di bidang tertentu. Sertifikat itu
dapat/bisa menjadi tambahan kualifikasi kompetensi seseorang, baik di dunia
kerja atau juga profesional.
B.
Perbedaan Seminar, Symposium, Kongres, dan Debat
Seminar merupakan sebuah pertemuan dimana
seorang pakar atau peneliti menyampaikan karya ilmiah yang dimiliki kepada
peserta. Menurut KBBI, seminar ini merupakan sebuah persidangan atau pertemuan
yang dilakukan untuk membahas sebuah masalah yang berada pada bawah pimpinan
seorang ahli bisa jadi pakar, guru besar ataupun yang lainnya. Tujuan dari
diadakannya seminar ini adalah untuk mencari pemecahan masalah. Oleh karena
itulah pada sebuah seminar akan selalu ditutup dengan sebuah kesimpulan ataupun
keputusan yang didapatkan dari hasil pandangan bersama. Dalam seminar ini
terkadang pula diikuti dengan beberapa rekomendasi ataupun solusi didalamnya.
Sedangkan simposium (symposium) agak mirip
dengan seminar, symposium berasal dari bahasa latin, yang artinya “pertemuan”.
Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang
menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan
tentang suatu masalah. Sebuah symposium misalnya untuk membahas masalah “ancaman
free sex terhadap generasi muda”, dihadirkan pembicara dari berbagai kalangan
seperti agamawan, pendidik, psikolog, dan ahli kesehatan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari
pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (penyaran pembanding), di bawah
pimpinan seseorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai
berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan
meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta.
Kemudian kongres adalah forum bertemunya
wakil-wakil yang berwenang dari suatu kelompok atau organisasi yang mempunyai
kekuasaan tertinggi dalam menentukan pedoman, kebijakan, program, kegiatan, dan
adakalanya membentuk susunan kepengurusan baru kelompok atau organisasi itu.
Selanjutnya, debat adalah kegiatan
argumentasi yang bertujuan untuk menyampaikan pendapat yang bertentangan dengan
pendapat orang lain. Penyebab terjadinya debat adalah adanya perbedaan pendapat
oleh pihak-pihak yang meyakini pendapatnya merupakan suatu kebenaran. Debat
terjadi secara alami di dalam kehidupan bermasyarakat.
C.
Para Pelaku/Subject Seminar
Sebuah pertemuan dapat di katakan
sebagai seminar jika didalamnya terlibat beberapa pihak atau para pelaku dari pada
seminar, sebagai berikut:
1. Penyaji
Penyaji merupakan pihak utama yang harus ada dalam sebuah
smeinar. Penyaji atau pemateri merupakan peserta seminar yang bertugas
menyajikan materi yang akan di bahas dalam sebuah smeinar. Dalam menyajikan
sebuah topik pembahasan, penyaji dapat menggunakan berbagai macam alat sebagai
fasilitas pendukung seperti alat peraga, laptop, proyektor, dan fasilitas
lainnya.
2. Moderator
Selain penyaji, moderator merupakan pihak yang harus ada
dalam sebuah seminar. Moderator dalam sebuah seminar memiliki tugas yang sama
seperti pada sebuah diskusi-diskusi pada umumnya, yaitu mempimpin acara dan
berhak mengendalikan setiap susunan ataupun peraturan dalam acara seminar
tersebut.
3. Pembawa
Acara
Meskipun pembawa acara tidak harus ada dalam sebuah
seminar, namun pembawa acara merupakan salat satu pihak yang cukup berperasn
didalamnya. Pambawa acara berfungsi untuk membuka seminar, mengenalkan penyaji,
pembahas, moderator dan notulen, pembawa acara juga bertugas menutup acara
seminar.
4. Pembahas
Pembahas biasanya hanya dihadirkan dalam acara-acara
seminar khusus seperti seminar tugas akhir atau seminar penelitian. Untuk itu
pembahas tidak harus ada dalam sebuah seminar.
5. Notulen
Notulen merupakan orang yang situgaskan untuk mencatat
atau menulis point-point penting yang terjadi dalam aktivitas seminar. Hasil
dari rangkuman yang telah ditulis oleh notulen biasanya akan digunakan oleh
moderator dalam membuat kesimpulan seminar.
6. Audience
Peran audience dalam sebuah seminar memang hanya terbatas,
namun Audience merupakan salh satu pihak yang harus ada dalam setiap acara
seminar. Audience biasanya berperan sebagai pendengar dan memberikan tanggapan
terhadap apa yang telah di sampaikan oleh penyaji/pemateri. Untuk memberikan
sebuah tanggapan, Audience harus memperhatikan dan mengikuti peraturan serta
panduan yang diberikan oleh moderator.
D.
Kepanitiaan Seminar
Ketika menyelenggarakan sebuah
seminar, ada beberapa pilihan, yaitu membentuk panitia yang khusus untuk
kegiatan tersebut atau menyerahkan kepada sebuah perusahaan jasa yang memang
bergerak dalam pengorganisasian kegiatan tersebut yang dikenal
dengan event organizer atau dalam rangka pembelajaran, membentuk
panitia gabungan di antara keduanya. Panitia adalah sekumpulan orang yang
bertugas mengurus sesuatu pekerjaan dan sebagainya. Seandainya penyelenggaraan
seminar diserahkan kepada event organizer, maka harus jelas apa
batas-batas kewenangan yang diberikan, kewajiban, serta hak masing-masing
pihak, yang dituangkan dalam suatu kontrak atau perjanjian kerja sama
sebelumnya.
Berikut ini akan diuraikan masalah-masalah
yang terkait dengan kepanitiaan suatu seminar, apakah panitia yang dibentuk
khusus oleh institusi, atau panitia yang berada dalam organisasi
perusahaan event organizer, maupun panitia gabungan.
1. Tugas
dan Tanggung Jawab Panitia
a) Tugas
Panitia seminar bertugas menyelenggarakan seminar sejak
terbentuknya kepanitiaan, yakni merencanakan dan melaksanakan seminar sampai
dengan dibubarkannya kepanitiaan tersebut. Tugas panitia baru dikatakan
berakhir apabila sesusai seminar semua hal yang berkaitan, baik langsung maupun
tidak langsung dapat diselesaikan dan dipertanggungjawabkan.
b) Tanggung
Jawab
Pada dasarnya panitia bertanggungjawab kepada beberapa
pihak, yakni kepada.
o
Peserta yang mengikuti seminar;
o
Semua personel yang terlibat
langsung dalam seminar seperti Pembawa Acara, Pemakalah, Moderator, Notulis,
dan sebagainya;
o
Pihak atau institusi yang memberi
tugas; dan
o Masyarakat
banyak sebagai pertanggungjawaban moral dan keilmuan.
E.
Kelengkapan Seminar
Acara seminar merupakan sebuah forum yang
digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi, ilmu pengetahuan, hingga
membahas sebuah masalah secara ilmiah dan praktis. Agar sebuah acara seminar
berjalan lancar, bermanfaat, dan sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh penyelenggara, mengadakan seminar tentunya harus membuat sebuah persiapan.
Dan untuk membuat persiapan tersebut harus dimulai dengan menentukan apa saja
hal-hal penting dalam mengadakan seminar. Hal-hal penting tersebut ialah:
1. Menentukan
Tema Seminar. Dalam mengadakan sebuah seminar, menentukan tema seminar sangat
penting. Tentukan lah sebuah tema seminar yang menarik, relevan dengan isu-isu
terbaru, serta kebutuhan masyarakat sekarang. Dengan menentukan tema seminar,
kita kemudian menentukan menjadi lebih mudah dalam menentukan pilihan pembicara
yang akan diundang. Serta mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang
berhubungan dengan tema seminar.
2. Memilih
dan menentukan pembicara yang memiliki ahli di bidang yang sesuai dengan tema
seminar. Selain menguasai bidang yang sesuai dengan tema seminar, seorang
pembicara seminar sebaiknya memiliki kemampuan dalam menyampaikan sebuah
penjelasan dengan cara yang menarik dan humoris, sehingga tidak membuat peserta
cepat mengantuk dan merasa bosan.
3. Menentukan
moderator. Dalam sebuah seminar, moderator memiliki peranan yang penting, yaitu
memimpin dan membawakan acara seminar. Yang menjadi moderator harus lah
seseorang yang memiliki kemampuan membawakan sebuah acara dan suasana di
seminar, juga harus mampu membagi porsi pemaparan dari tiap-tiap narasumber
yang berbeda.
4. Menyiapkan
Peralatan dan Perlengkapan yang dibutuhkan. Dalam mengadakan seminar,
tentunya kita membutuhkan berbagai peralatan dan perlengkapan untuk menunjang
kegiatan seminar. Dari berbagai jenis dan macam kebutuhan, peralatan dan
perlengkapan yang wajib disediakan ialah: pengeras suara dan alat tulis berupa
kertas catatan, pena/pensil, papan tulis, spidol, dll.
5. Memilih
tempat seminar. Ketika mengadakan seminar, pemilihan lokasi/tempat seminar akan
diadakan juga cukup penting. DPilihlah tempat yang berada di lokasi strategis
dan gampang diakses dengan kendaraan umum. Perhatikan juga sarana dan prasarana
seperti kapasitas listrik, soundsystem, kapasitas ruangan, pendingin ruangan,
dll.
6. Menyiapkan
konsumsi. Apalagi jika seminar yang akan diadakan durasinya cukup lama dan
para peserta kebanyakan tinggal di daerah yang lokasinya lebih jauh dari tempat
seminar diadakan.
7. Mempromosikan
seminar. Selain mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan untuk seminar, sangat
penting untuk mempromosikan seminar tersebut dengan cara dan bentuk semenarik
mungkin untuk mendapatkan banyak peserta.
F.
Fasilitas Ruang Seminar
Keberadaan ruang seminar menjadi bagian yang
sangat penting dari sebuah forum. Hanya saja dengan keterbatasan modal dan
sumber daya, penataan ruang meeting seringkali salah dan tidak efektif
digunakan untuk rapat eksternal yang melibatkan klien. Kondisi ini membuat para
pebisnis mencari alternatif meeting room Archipelago yang lebih baik. Selain
nyaman, dari segi fasilitas, setidaknya harus ada 5 hal ini dalam ruang meeting
terbaik:
1. Akses
listrik harus memadai
Selama meeting dilakukan,
penggunaan barang-barang elektronik tidak dapat dihindari. Laptop, proyektor,
sound system hingga charger gadget adalah barang-barang yang hanya dapat
bekerja dengan adanya akses listrik yang baik. Bayangkan jika ruang meeting
kantor Anda tidak memiliki akses listrik memadai saat pertemuan dilakukan? Pertemuan
bisa jadi berantakan saat tiba-tiba listrik padam karena tidak mampu memenuhi
kebutuhan pemakaian.
Untuk itu jangan sembarangan
menentukan tempat meeting saat harus berhadapan dengan klien. Penting memilih
tempat meeting yang memiliki akses listrik memadai untuk menyukseskan kegiatan
pertemuan Anda. Akses listrik yang memadai ini tidak hanya berupa daya listrik
dengan kapasitas besar untuk mengakomodir pemakaian peralatan elektronik selama
meeting. Namun juga harus dipastikan saat pemadaman terjadi, akses listrik
masih dapat tersedia dan tidak mengganggu acara.
2. Peralatan
elektronik lengkap
Dengan kecanggihan teknologi yang
tidak berhenti berinovasi, acara meeting tidak lagi dilakukan dengan cara-cara
membosankan. Namun perangkat teknologi yang semakin canggih ini banyak
dimanfaatkan untuk mendapat kesan yang baik di mata klien. Juga hadirnya
perangkat teknologi ini memudahkan Anda menyampaikan data dan informasi kepada
klien. Apa jadinya jika perangkat ini tidak Anda temukan dalam ruang meeting?
Meeting room Archipelago terbaik,
harus menyediakan perangkat teknologi mumpuni untuk mendukung pertemuan
berjalan lancar. Perangkat semisal proyektor, kabel proyektor, layar hingga
sound system harus tersedia dengan performa terbaik. Tidak kalah penting tersedianya
saklar hingga terminal listrik dalam jumlah memadai untuk memastikan rapat
dapat berjalan dengan baik. Terutama dalam memenuhi kebutuhan perangkat
teknologi selama rapat berlangsung.
3. Koneksi
internet cepat
Perubahan zaman tidak dapat
dihindari dengan adanya perkembangan teknologi. Semakin canggih teknologi
membuat zaman juga bergerak ke arah yang lebih cepat, menuntut dan harus
sempurna. Meeting saat ini tidak hanya sekedar pertemuan beberapa orang dalam
membahas perjanjian atau penawaran tertentu. Melainkan lebih kepada penyajian
data, informasi dan banyak hal lainnya yang harus dikonfirmasi langsung melalui
sambungan internet.
Apa jadinya jika ruang meeting
yang Anda gunakan tidak memiliki sambungan internet mencukupi? Dapat dipastikan
klien akan mengalami kesulitan, Anda pun demikian sebagai pihak yang ingin
menyajikan presentasi. Pastikan meeting room Archipelago yang Anda gunakan
memiliki fasilitas sambungan internet yang tidak hanya memadai namun harus
memiliki performa terbaik. Sehingga pertemuan dapat berjalan lebih mudah dan
lancar.
4. Meja
kursi yang nyaman
Kondisi ruang meeting sangat
berpengaruh pada tingkat penerimaan peserta pada presentasi yang Anda
sampaikan. Dengan segala keterbatasan yang ada, ruang meeting dapat menjadi
sangat tidak nyaman dan membuat peserta atau klien terganggu karenanya. Saat
peserta meeting mulai terganggu, maka penerimaan terhadap presentasi menjadi
berkurang. Untuk itu penting memilih tempat meeting yang dilengkapi perabot
seperti meja kursi yang nyaman.
Meja dan kursi dengan kualitas
terbaik, akan membuat peserta di dalam meeting room Archipelago merasa lebih
nyaman. Meski pertemuan berlangsung lebih lama, klien tidak akan merasa
terganggu melainkan terjamin kenyamanannya. Tidak hanya saat duduk namun saat
menulis atau mengetik pada laptop juga lebih nyaman. Sehingga daya serap atau
fokus peserta meeting pada materi presentasi tidak akan terganggu.
5. Tersedia
papan dan peralatan tulis
Meski zaman sudah berubah sangat
canggih, namun gaya presentasi masing-masing orang sangat berbeda. Ada banyak
pebisnis yang lebih suka melakukan presentasi dengan hanya menggunakan
peralatan berteknologi canggih seperti laptop yang dihubungkan dengan
proyektor. Sementara pebisnis yang lain memerlukan dukungan papan tulis untuk
membuat informasi penggambaran materi presentasi menjadi lebih optimal.
Jika ruang meeting tidak mampu
mengakomodir kebutuhan tersebut, apa jadinya pertemuan yang Anda rencanakan
sejak jauh-jauh hari ini? Meeting room Archipelago haruslah menyediakan papan
tulis untuk mengakomodir kebutuhan presentasi yang berbeda-beda. Selain itu
harus ada juga peralatan tulis yang disediakan untuk penyaji sekaligus peserta.
Sehingga pertemuan dapat terjadi lebih efektif sesuai target yang diinginkan.
G. Publikasi, Mentoring, dan Evaluasi Seminar
Mentoring serta evaluasi seminar diartikan
sebagai penetapan criteria keberhasilan beserta tolak ukurnya. Suatu seminar memang
sangat perlu untuk dievaluir sebab dengan evaluasi akan diketahui seberapa
banyak usaha latihan ini bisa mengubah perilaku dari peserta sesuai dengan yang
diharapkan oleh panitia.
Evaluasi seminar memiliki
fungsi sebagai pengendali proses dan hasil program pelatihan sehingga
akan dapat dijamin suatu program pelatihan yang sistematis, efektif dan
efisien. Evaluasi pelatihan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data
dan informasi yang diperlukan dalam program pelatihan. Evaluasi pelatihan
lebih difokuskan pada peninjauan kembali proses pelatihan dan menilai hasil
pelatihan serta dampak pelatihan yang dikaitkan dengan kinerja SDM.
Evaluasi seminar merupakan bagian yang
sangat penting dari seminar, mengingat telah banyak menghabiskan waktu, energi,
serta biaya untuk pelaksanaannya. Agar seminar tidak sia-sia, suatu langkah
evaluasi dan tindak lanjut dilakukan secara teratur. Evaluasi suatu seminar diperlukan
untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
staf terjadi dan seberapa besar penerapannya dalam memberikan arti atau
pengaruh pada dirinya, kelompok dan organisasinya.
Terdapat tiga langkah evaluasi seminar dengan
menggunakan instrumenn evaluasi dan rancangannya tergantung dari langkah
evaluasi apa yang akan dilakukan. Langkah-langkah tersebut antara lain:
a. Evaluasi
awal seminar, disediakan sebelum seminar dimulai dengan tujuan untuk :
Mengetahui reaksi peserta terhadap materi yang diberikan.
b. Mengetahui
tingkat pengetahuan atau tingkat kompetensi teknis peserta.
c. Sebagai
informasi bagi pelatih.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seminar merupakan
sebuah pertemuan dimana seorang pakar atau peneliti menyampaikan karya ilmiah yang
dimiliki kepada peserta. Seminar ini merupakan sebuah persidangan atau
pertemuan yang dilakukan untuk membahas sebuah masalah yang berada pada bawah
pimpinan seorang ahli bisa jadi pakar, guru besar ataupun yang lainnya.
Tujuan dari diadakannya seminar ini adalah untuk mencari
pemecahan masalah. Oleh karena itulah pada sebuah seminar akan selalu ditutup
dengan sebuah kesimpulan ataupun keputusan yang didapatkan dari hasil pandangan
bersama. Dalam seminar ini terkadang pula diikuti dengan beberapa rekomendasi
ataupun solusi didalamnya.
B.
Kritik dan Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar