Selasa, 23 Maret 2021

MAKALAH SEMINAR RUMAH SAKIT - MAKALAH SEMINAR

 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

A.    Latar Belakang................................................................................................................ 1

B.     Rumusan Masalah........................................................................................................... 1

C.     Tujuan............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3

A.    Tujuan dan Fungsi Seminar............................................................................................ 3

B.     Perbedaan Seminar, Symposium, Kongres, dan Debat.................................................. 3

C.     Para Pelaku/Subject Seminar.......................................................................................... 4

D.    Kepanitiaan Seminar....................................................................................................... 6

E.     Kelengkapan Seminar..................................................................................................... 7

F.      Fasilitas Ruang Seminar................................................................................................. 8

G.    Publikasi, Mentoring, dan Evaluasi Seminar................................................................ 11

BAB III PENUTUP................................................................................................................. 13

A.    Kesimpulan................................................................................................................... 13

B.     Kritik dan Saran............................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv

 

 

 

 


 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di se-universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Sebuah sem biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir d berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusika universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai tingkatan atas).

Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa ke topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat. Sem memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah pengaj akademis. Perlu dicatat bahwa di beberapa universitas Eropa sebuah seminar dapat berarti kelas kuliah besar, khususnya ketika dibawakan oleh ahli yang termasyhur (tanpa memperhatikan jum hadirin atau jangkauan mahasiswa yang berpartisipasi dalam diskusi).

 

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa tujuan dan fungsi seminar?

2.      Apa yang perbedaan seminar, symposium, kongres, dan debat?

3.      Siapa saja para pelaku/subject seminar?

4.      Siapa saja kepanitiaan seminar?

5.      Apa saja kelengkapan seminar?

6.      Apa saja fasilitas ruang seminar?

7.      Bagaimana publikasi, monitoring, dan evaluasi seminar?

 

C.     Tujuan

1.      Memahami tujuan dan fungsi seminar.

2.      Memahami perbedaan seminar, symposium, kongres, dan debat.

3.      Mengetahui siapa saja para pelaku/subject seminar.

4.      Mengetahui siapa saja kepanitiaan dari seminar.

5.      Memahami kelengkapan seminar.

6.      Mengetahui fasilitas ruang untuk seminar.

7.      Memahami publikasi, monitoring, dan evaluasi dari seminar.


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Tujuan dan Fungsi Seminar

Pada dasarnya tujuan kegiatan atau aktivitas seminar ini ialah untuk menyampaikan suatu pendapat atau hal baru kepada para peserta. Dengan begitu, para peserta seminar tersebut akan mendapatkan informasi baru yang dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih luas kepada orang banyak.

Fungsi seminar secara umum ini ialah sebagai media untuk menyampaikan informasi atau gagasan baru yang memiliki sifat ilmiah kepada khalayak. Dengan begitu, para peserta tersebut dapat/bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Setiap kegiatan atau aktivitas seminar pada umumnya ini diakhiri dengan suatu kesimpulan serta solusi terhadap permasalahan yang dibahas. Solusi itu bisa/dapat diaplikasikan oleh para peserta seminar di dalam kehidupannya, baik dengan secara langsung maupun tidak langsung.

Para peserta seminar tersebut biasanya akan mendapatkan sertifikat, merupakan suatu bukti bahwa mereka telah /sudah memiliki ilmu serta pengetahuan baru di bidang tertentu. Sertifikat itu dapat/bisa menjadi tambahan kualifikasi kompetensi seseorang, baik di dunia kerja atau juga profesional.

 

B.     Perbedaan Seminar, Symposium, Kongres, dan Debat

Seminar merupakan sebuah pertemuan dimana seorang pakar atau peneliti menyampaikan karya ilmiah yang dimiliki kepada peserta. Menurut KBBI, seminar ini merupakan sebuah persidangan atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas sebuah masalah yang berada pada bawah pimpinan seorang ahli bisa jadi pakar, guru besar ataupun yang lainnya. Tujuan dari diadakannya seminar ini adalah untuk mencari pemecahan masalah. Oleh karena itulah pada sebuah seminar akan selalu ditutup dengan sebuah kesimpulan ataupun keputusan yang didapatkan dari hasil pandangan bersama. Dalam seminar ini terkadang pula diikuti dengan beberapa rekomendasi ataupun solusi didalamnya.

Sedangkan simposium (symposium) agak mirip dengan seminar, symposium berasal dari bahasa latin, yang artinya “pertemuan”. Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah. Sebuah symposium misalnya untuk membahas masalah “ancaman free sex terhadap generasi muda”, dihadirkan pembicara dari berbagai kalangan seperti agamawan, pendidik, psikolog, dan ahli kesehatan.

Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (penyaran pembanding), di bawah pimpinan seseorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta.

Kemudian kongres adalah forum bertemunya wakil-wakil yang berwenang dari suatu kelompok atau organisasi yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam menentukan pedoman, kebijakan, program, kegiatan, dan adakalanya membentuk susunan kepengurusan baru kelompok atau organisasi itu.

Selanjutnya, debat adalah kegiatan argumentasi yang bertujuan untuk menyampaikan pendapat yang bertentangan dengan pendapat orang lain. Penyebab terjadinya debat adalah adanya perbedaan pendapat oleh pihak-pihak yang meyakini pendapatnya merupakan suatu kebenaran. Debat terjadi secara alami di dalam kehidupan bermasyarakat.

 

C.     Para Pelaku/Subject Seminar

Sebuah pertemuan dapat di katakan sebagai seminar jika didalamnya terlibat beberapa pihak atau para pelaku dari pada seminar, sebagai berikut:

1.      Penyaji

Penyaji merupakan pihak utama yang harus ada dalam sebuah smeinar. Penyaji atau pemateri merupakan peserta seminar yang bertugas menyajikan materi yang akan di bahas dalam sebuah smeinar. Dalam menyajikan sebuah topik pembahasan, penyaji dapat menggunakan berbagai macam alat sebagai fasilitas pendukung seperti alat peraga, laptop, proyektor, dan fasilitas lainnya.

2.      Moderator

Selain penyaji, moderator merupakan pihak yang harus ada dalam sebuah seminar. Moderator dalam sebuah seminar memiliki tugas yang sama seperti pada sebuah diskusi-diskusi pada umumnya, yaitu mempimpin acara dan berhak mengendalikan setiap susunan ataupun peraturan dalam acara seminar tersebut.

3.      Pembawa Acara

Meskipun pembawa acara tidak harus ada dalam sebuah seminar, namun pembawa acara merupakan salat satu pihak yang cukup berperasn didalamnya. Pambawa acara berfungsi untuk membuka seminar, mengenalkan penyaji, pembahas, moderator dan notulen, pembawa acara juga bertugas menutup acara seminar.

4.      Pembahas

Pembahas biasanya hanya dihadirkan dalam acara-acara seminar khusus seperti seminar tugas akhir atau seminar penelitian. Untuk itu pembahas tidak harus ada dalam sebuah seminar.

5.      Notulen

Notulen merupakan orang yang situgaskan untuk mencatat atau menulis point-point penting yang terjadi dalam aktivitas seminar. Hasil dari rangkuman yang telah ditulis oleh notulen biasanya akan digunakan oleh moderator dalam membuat kesimpulan seminar.

6.      Audience

Peran audience dalam sebuah seminar memang hanya terbatas, namun Audience merupakan salh satu pihak yang harus ada dalam setiap acara seminar. Audience biasanya berperan sebagai pendengar dan memberikan tanggapan terhadap apa yang telah di sampaikan oleh penyaji/pemateri. Untuk memberikan sebuah tanggapan, Audience harus memperhatikan dan mengikuti peraturan serta panduan yang diberikan oleh moderator.

 

D.    Kepanitiaan Seminar

 Ketika menyelenggarakan sebuah seminar, ada beberapa pilihan, yaitu membentuk panitia yang khusus untuk kegiatan tersebut atau menyerahkan kepada sebuah perusahaan jasa yang memang bergerak dalam pengorganisasian kegiatan tersebut yang dikenal dengan event organizer atau dalam rangka pembelajaran, membentuk panitia gabungan di antara keduanya. Panitia adalah sekumpulan orang yang bertugas mengurus sesuatu pekerjaan dan sebagainya. Seandainya penyelenggaraan seminar diserahkan kepada event organizer, maka harus jelas apa batas-batas kewenangan yang diberikan, kewajiban, serta hak masing-masing pihak, yang dituangkan dalam suatu kontrak atau perjanjian kerja sama sebelumnya.

Berikut ini akan diuraikan masalah-masalah yang terkait dengan kepanitiaan suatu seminar, apakah panitia yang dibentuk khusus oleh institusi, atau panitia yang berada dalam organisasi perusahaan event organizer, maupun panitia gabungan.

1.      Tugas dan Tanggung Jawab Panitia

a)      Tugas

Panitia seminar bertugas menyelenggarakan seminar sejak terbentuknya kepanitiaan, yakni merencanakan dan melaksanakan seminar sampai dengan dibubarkannya kepanitiaan tersebut. Tugas panitia baru dikatakan berakhir apabila sesusai seminar semua hal yang berkaitan, baik langsung maupun tidak langsung dapat diselesaikan dan dipertanggungjawabkan.

b)     Tanggung Jawab

Pada dasarnya panitia bertanggungjawab kepada beberapa pihak, yakni kepada.

o   Peserta yang mengikuti seminar;

o   Semua personel yang terlibat langsung dalam seminar seperti Pembawa Acara, Pemakalah, Moderator, Notulis, dan sebagainya;

o   Pihak atau institusi yang memberi tugas; dan

o    Masyarakat banyak sebagai pertanggungjawaban moral dan keilmuan.

 

E.     Kelengkapan Seminar

Acara seminar merupakan sebuah forum yang digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi, ilmu pengetahuan, hingga membahas sebuah masalah secara ilmiah dan praktis. Agar sebuah acara seminar berjalan lancar, bermanfaat, dan sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh penyelenggara, mengadakan seminar tentunya harus membuat sebuah persiapan. Dan untuk membuat persiapan tersebut harus dimulai dengan menentukan apa saja hal-hal penting dalam mengadakan seminar. Hal-hal penting tersebut ialah:

1.      Menentukan Tema Seminar. Dalam mengadakan sebuah seminar, menentukan tema seminar sangat penting. Tentukan lah sebuah tema seminar yang menarik, relevan dengan isu-isu terbaru, serta kebutuhan masyarakat sekarang. Dengan menentukan tema seminar, kita kemudian menentukan menjadi lebih mudah dalam menentukan pilihan pembicara yang akan diundang. Serta mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan tema seminar.

2.      Memilih dan menentukan pembicara yang memiliki ahli di bidang yang sesuai dengan tema seminar. Selain menguasai bidang yang sesuai dengan tema seminar, seorang pembicara seminar sebaiknya memiliki kemampuan dalam menyampaikan sebuah penjelasan dengan cara yang menarik dan humoris, sehingga tidak membuat peserta cepat mengantuk dan merasa bosan.

3.      Menentukan moderator. Dalam sebuah seminar, moderator memiliki peranan yang penting, yaitu memimpin dan membawakan acara seminar. Yang menjadi moderator harus lah seseorang yang memiliki kemampuan membawakan sebuah acara dan suasana di seminar, juga harus mampu membagi porsi pemaparan dari tiap-tiap narasumber yang berbeda.

4.      Menyiapkan Peralatan dan Perlengkapan yang dibutuhkan. Dalam mengadakan seminar, tentunya kita membutuhkan berbagai peralatan dan perlengkapan untuk menunjang kegiatan seminar. Dari berbagai jenis dan macam kebutuhan, peralatan dan perlengkapan yang wajib disediakan ialah: pengeras suara dan alat tulis berupa kertas catatan, pena/pensil, papan tulis, spidol, dll.

5.      Memilih tempat seminar. Ketika mengadakan seminar, pemilihan lokasi/tempat seminar akan diadakan juga cukup penting. DPilihlah tempat yang berada di lokasi strategis dan gampang diakses dengan kendaraan umum. Perhatikan juga sarana dan prasarana seperti kapasitas listrik, soundsystem, kapasitas ruangan, pendingin ruangan, dll.

6.      Menyiapkan konsumsi. Apalagi jika seminar yang akan diadakan durasinya cukup lama dan para peserta kebanyakan tinggal di daerah yang lokasinya lebih jauh dari tempat seminar diadakan.

7.       Mempromosikan seminar. Selain mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan untuk seminar, sangat penting untuk mempromosikan seminar tersebut dengan cara dan bentuk semenarik mungkin untuk mendapatkan banyak peserta.

 

F.      Fasilitas Ruang Seminar

Keberadaan ruang seminar menjadi bagian yang sangat penting dari sebuah forum. Hanya saja dengan keterbatasan modal dan sumber daya, penataan ruang meeting seringkali salah dan tidak efektif digunakan untuk rapat eksternal yang melibatkan klien. Kondisi ini membuat para pebisnis mencari alternatif meeting room Archipelago yang lebih baik. Selain nyaman, dari segi fasilitas, setidaknya harus ada 5 hal ini dalam ruang meeting terbaik:

1.      Akses listrik harus memadai

Selama meeting dilakukan, penggunaan barang-barang elektronik tidak dapat dihindari. Laptop, proyektor, sound system hingga charger gadget adalah barang-barang yang hanya dapat bekerja dengan adanya akses listrik yang baik. Bayangkan jika ruang meeting kantor Anda tidak memiliki akses listrik memadai saat pertemuan dilakukan? Pertemuan bisa jadi berantakan saat tiba-tiba listrik padam karena tidak mampu memenuhi kebutuhan pemakaian.

Untuk itu jangan sembarangan menentukan tempat meeting saat harus berhadapan dengan klien. Penting memilih tempat meeting yang memiliki akses listrik memadai untuk menyukseskan kegiatan pertemuan Anda. Akses listrik yang memadai ini tidak hanya berupa daya listrik dengan kapasitas besar untuk mengakomodir pemakaian peralatan elektronik selama meeting. Namun juga harus dipastikan saat pemadaman terjadi, akses listrik masih dapat tersedia dan tidak mengganggu acara.

2.      Peralatan elektronik lengkap

Dengan kecanggihan teknologi yang tidak berhenti berinovasi, acara meeting tidak lagi dilakukan dengan cara-cara membosankan. Namun perangkat teknologi yang semakin canggih ini banyak dimanfaatkan untuk mendapat kesan yang baik di mata klien. Juga hadirnya perangkat teknologi ini memudahkan Anda menyampaikan data dan informasi kepada klien. Apa jadinya jika perangkat ini tidak Anda temukan dalam ruang meeting?

Meeting room Archipelago terbaik, harus menyediakan perangkat teknologi mumpuni untuk mendukung pertemuan berjalan lancar. Perangkat semisal proyektor, kabel proyektor, layar hingga sound system harus tersedia dengan performa terbaik. Tidak kalah penting tersedianya saklar hingga terminal listrik dalam jumlah memadai untuk memastikan rapat dapat berjalan dengan baik. Terutama dalam memenuhi kebutuhan perangkat teknologi selama rapat berlangsung.

3.      Koneksi internet cepat

Perubahan zaman tidak dapat dihindari dengan adanya perkembangan teknologi. Semakin canggih teknologi membuat zaman juga bergerak ke arah yang lebih cepat, menuntut dan harus sempurna. Meeting saat ini tidak hanya sekedar pertemuan beberapa orang dalam membahas perjanjian atau penawaran tertentu. Melainkan lebih kepada penyajian data, informasi dan banyak hal lainnya yang harus dikonfirmasi langsung melalui sambungan internet.

Apa jadinya jika ruang meeting yang Anda gunakan tidak memiliki sambungan internet mencukupi? Dapat dipastikan klien akan mengalami kesulitan, Anda pun demikian sebagai pihak yang ingin menyajikan presentasi. Pastikan meeting room Archipelago yang Anda gunakan memiliki fasilitas sambungan internet yang tidak hanya memadai namun harus memiliki performa terbaik. Sehingga pertemuan dapat berjalan lebih mudah dan lancar.

4.      Meja kursi yang nyaman

Kondisi ruang meeting sangat berpengaruh pada tingkat penerimaan peserta pada presentasi yang Anda sampaikan. Dengan segala keterbatasan yang ada, ruang meeting dapat menjadi sangat tidak nyaman dan membuat peserta atau klien terganggu karenanya. Saat peserta meeting mulai terganggu, maka penerimaan terhadap presentasi menjadi berkurang. Untuk itu penting memilih tempat meeting yang dilengkapi perabot seperti meja kursi yang nyaman.

Meja dan kursi dengan kualitas terbaik, akan membuat peserta di dalam meeting room Archipelago merasa lebih nyaman. Meski pertemuan berlangsung lebih lama, klien tidak akan merasa terganggu melainkan terjamin kenyamanannya. Tidak hanya saat duduk namun saat menulis atau mengetik pada laptop juga lebih nyaman. Sehingga daya serap atau fokus peserta meeting pada materi presentasi tidak akan terganggu.

5.      Tersedia papan dan peralatan tulis

Meski zaman sudah berubah sangat canggih, namun gaya presentasi masing-masing orang sangat berbeda. Ada banyak pebisnis yang lebih suka melakukan presentasi dengan hanya menggunakan peralatan berteknologi canggih seperti laptop yang dihubungkan dengan proyektor. Sementara pebisnis yang lain memerlukan dukungan papan tulis untuk membuat informasi penggambaran materi presentasi menjadi lebih optimal.

Jika ruang meeting tidak mampu mengakomodir kebutuhan tersebut, apa jadinya pertemuan yang Anda rencanakan sejak jauh-jauh hari ini? Meeting room Archipelago haruslah menyediakan papan tulis untuk mengakomodir kebutuhan presentasi yang berbeda-beda. Selain itu harus ada juga peralatan tulis yang disediakan untuk penyaji sekaligus peserta. Sehingga pertemuan dapat terjadi lebih efektif sesuai target yang diinginkan.

 

G.    Publikasi, Mentoring, dan Evaluasi Seminar

Mentoring serta evaluasi seminar diartikan sebagai penetapan criteria keberhasilan beserta tolak ukurnya. Suatu seminar memang sangat perlu untuk dievaluir sebab dengan evaluasi akan diketahui seberapa banyak usaha latihan ini bisa mengubah perilaku dari peserta sesuai dengan yang diharapkan oleh panitia.

Evaluasi seminar memiliki fungsi sebagai pengendali proses dan hasil program pelatihan sehingga akan dapat dijamin suatu program pelatihan yang sistematis, efektif dan efisien. Evaluasi pelatihan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam program pelatihan. Evaluasi pelatihan lebih difokuskan pada peninjauan kembali proses pelatihan dan menilai hasil pelatihan serta dampak pelatihan yang dikaitkan dengan kinerja SDM.

Evaluasi seminar merupakan bagian yang sangat penting dari seminar, mengingat telah banyak menghabiskan waktu, energi, serta biaya untuk pelaksanaannya. Agar seminar tidak sia-sia, suatu langkah evaluasi dan tindak lanjut dilakukan secara teratur. Evaluasi suatu seminar diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap staf terjadi dan seberapa besar penerapannya dalam memberikan arti  atau pengaruh pada dirinya, kelompok dan organisasinya.

Terdapat tiga langkah evaluasi seminar dengan menggunakan instrumenn evaluasi dan rancangannya tergantung dari langkah evaluasi apa yang akan dilakukan. Langkah-langkah tersebut antara lain:

a.      Evaluasi awal seminar, disediakan sebelum seminar dimulai dengan tujuan untuk : Mengetahui reaksi peserta terhadap materi yang diberikan.

b.      Mengetahui tingkat pengetahuan atau tingkat kompetensi teknis peserta.

c.      Sebagai informasi bagi pelatih.

 

 


 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Seminar merupakan sebuah pertemuan dimana seorang pakar atau peneliti menyampaikan karya ilmiah yang dimiliki kepada peserta. Seminar ini merupakan sebuah persidangan atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas sebuah masalah yang berada pada bawah pimpinan seorang ahli bisa jadi pakar, guru besar ataupun yang lainnya.

Tujuan dari diadakannya seminar ini adalah untuk mencari pemecahan masalah. Oleh karena itulah pada sebuah seminar akan selalu ditutup dengan sebuah kesimpulan ataupun keputusan yang didapatkan dari hasil pandangan bersama. Dalam seminar ini terkadang pula diikuti dengan beberapa rekomendasi ataupun solusi didalamnya.

 

B.     Kritik dan Saran

Demikianlah makalah tentang “Seminar Rumah Sakit” yang telah saya paparkan. Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan untuk perbaikan. Besar harapan kami agar makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar