TEORI – TEORI ISLAM
Dosen Pembimbing : Ahmad Karmizi, M.A.
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Teori – teori Islam
tentang mengenal Tokoh Paradigma Perilaku Sosial

OLEH:
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah teori – teori islam dengan judul "Tokoh Paradigma
Perilaku Sosial" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.
Pekanbaru, 19 November 2019
Kelompok 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 1
C. TUJUAN........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
A.
BIOGRAFI GEORGE CASPER HOMANS.............................................................. 3
B.
BIOGRAFI JOHN THIBOUT DAN HAROLD KELLEY....................................... 6
C.
BIOGRAFI PETER MICHEL BLAU........................................................................ 8
D.
BIOGRAFI LEVI STRAUS DAN
RICHARD EMERSON.................................... 10
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 13
A. KESIMPULAN........................................................................................................... 13
B. KRITIK DAN
SARAN............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori pertukaran
sosial adalah sebuah teori psikologi sosial. Selain itu, teori pertukaran sosial
adalah sebuah perspektif sosiologi yang menjelaskan tentang perubahan sosial
dan stabilitas sebagai sebuah proses pertukaran negosiasi antara berbagai macam
pihak. Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa hubungan antar manusia dibentuk
oleh analisis untung-rugi subyektif dan perbandingan dari berbagai alternatif
yang tersedia.
Teori pertukaran sosial memiliki akar dari ilmu ekonomi,
psikologi, antropologi, dan sosiologi. Beragamnya latar belakang disiplin ilmu
yang mendasari teori pertukaran sosial mengakibatkan beragam pula karakteristik
yang dimiliki pertukaran. Perbedaan inilah yang menyebabkan para peneliti
menggunakan teori pertukaran sosial sebagai kerangka konseptual mereka yang
terkadang berbeda dengan prinsip-prinsip teori dan kerangka kerja yang
mendasarinya.
Teori pertukaran sosial
dibangun dengan beberapa asumsi yang telah memandu penelitian dalam berbagai konteks
komunikasi yaitu komunikasi inter atau komunikasi
antar pribadi dan
komunikasi organisasi, utamanya terkait dengan beberapa teori yang
menitikberatkan pada proses hubungan antar manusia seperti misalnya teori
penetrasi sosial.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam perumusan masalah pada makalah kali ini pemakalah akan membahas tokoh
– tokoh paradigma sosial
C. TUJUAN
Dasar dari pembuatan makalah ini tentu ada tujuannya, yaitu agar kita semua
dapat memahami dan mengetahui apa saja tokoh – tokoh paradigma sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A.
BIOGRAFI GEORGE CASPER HOMANS
Lahir di Boston, 11 Agustus 1910 dan meninggal di
Cambridge, 29 Mei 1989 pada umur 78 tahun. George homans adalah tokoh di bidang sosiologi asal Amerika Serikat dan merupakan pendiri sosiologi perilaku dan
pencetus teori pertukaran sosial[1] Homans mengawali pendidikan tinggi
di Harvard College pada tahun 1982. Ia dikenal karena risetnya
yang bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut perilaku sosial.Homans berkecimpung
di bidang sosiologi secara kebetulan. Kariernya menjadi seorang sosiolog
diawali dari asosiasinya dengan Profesor Lawrence Henderson, seorang ahli
biokimia, dan Elton Mayo, seorang psikolog, pada
tahun 1933 di Sekolah Bisnis Harvard.
a) Pemikiran Teori Pertukaran Sosial
Homans
dikenal karena merumuskan teori pertukaran yang mengedepankan
proposisi-proposisi yang didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis. Walaupun
teorinya berangkat dari prinsip psikologis, ia tidak menganggap bahwa
masing-masing individu terisolasi satu sama lain. Ia menyadari adanya interaksi
sosial. Melalui teori ini, Homans bermaksud untuk menganalisis masyarakat
maupun kelompok berdasarkan perilaku manusia individual, alih-alih melihatnya
sebagai satu kesatuan yang mengenyampingkan individu. Dalam berinteraksi antar inividu lainnya, maka
seseorang individu akan mempertimbangkan apa yang menjadi keuntungan apabila ia
akan berinteraksi dengan orang lain. Dari sini kita melihat bahwa interaksi ini
akan menyebabkan seseorang mempertimbangkan apa yang menjadi keuntungan dan
kerugian yang menjadi konsekwensi dari interaksi tersebut. Teori pertukaran
melihat dunia ini sebagai arena pertukaran, tempat orang-orang saling bertukar
ganjaran atau hadiah.
Homans menjelaskan teori-teorinya. Ia memberikan penjelasan bahwa
setiap orang pasti mempunyai harga diri, dan ketika ia memberikan keuntungan
terhadap orang lain maka orang lain juga akan memberikan keuntungan pula.
Kedudukan mengakibatkan tanggung jawab, siapa membenci maka ia yang akan
mendapat ganjarannya dan seterusnya. Homans berkeinginan untuk menyatakan
kebenaran tersebut di dalam suatu rangkaian atau proposisi yang teoritis
kemudian ia mengujinya. Hal semacam ini membuat ia bukan hanya untuk sekedar
menggambarkan perilaku sosial yang mendasar namun ia juga dapat membuat asumsi
untuk membuat eksplanasi terhadapnya. Tindakan perilaku sosial yang dimaksudkan
Homans adalah tindakan yang berkenaan dengan suatu kemauan yang mengakibatkan
adanya ganjaran dan hukuman dari orang lain.
Unsur utama dari pertukaran sosial adalah cost
(biaya), reward (imbalan), profit (keuntungan). Cost adalah perilaku seseorang
yang dianggap sebagai biaya Entah mengharapkan imbalan atau tidak. Sedangkan
reward adalah imbalan terhadap cost. Dari reward yang didapat seseorang bisa
saja mendapatkan kenutungan yang lebih besar dari cost yang dikeluarkan.
Keuntungan tersebut disebut profit. Namun tidak semua reward yang didapat
manghasilkan keuntungan bagi seseorang yang mengeluarkan reward. Sebab dalam
pertukaran sosial seseorang tidak terlalu mengutamakan profit yang banyak.
Seseorang hanya menginginkan reward atas cost yang dia keluarkan.
Dalam bukunya yang berjudul Social Behaviors Its Elementary Forms, Homans
menjelaskan teori-teorinya. Ia memberikan penjelasan bahwa setiap orang pasti
mempunyai harga diri, dan ketika ia memberikan keuntungan terhadap orang lain
maka orang lain juga akan memberikan keuntungan pula. Kedudukan mengakibatkan
tanggung jawab, siapa membenci maka ia yang akan mendapat ganjarannya dan
seterusnya. Homans berkeinginan untuk menyatakan kebenaran tersebut di
dalam suatu rangkaian atau proposisi yang teoritis kemudian ia mengujinya. Hal
semacam ini membuat ia bukan hanya untuk sekedar menggambarkan perilaku sosial
yang mendasar namun ia juga dapat membuat asumsi untuk membuat eksplanasi
terhadapnya. Tindakan perilaku sosial yang dimaksudkan Homans adalah tindakan
yang berkenaan dengan suatu kemauan yang mengakibatkan adanya ganjaran dan
hukuman dari orang lain.
B. BIOGRAFI JOHN THIBOUT DAN HAROLD KELLEY
a) John Thibout
John Thibout (1917–1986) adalah seorang psikolog sosial , salah satu mahasiswa
pascasarjana terakhir Kurt Lewin[2] . Dia menghabiskan beberapa tahun sebagai profesor di University of North Carolina di
Chapel Hill , dan
merupakan editor pertama Journal of Experimental Social
Psychology
Kelompok penelitian yang dipimpinnya di UNC
secara teratur dihadiri oleh Harry Upshaw , Jack Brehm , Kurt Back ,
dan Edward E. Jones . Dia terkenal karena "A Social Psychology of Groups",
yang ditulis bersama oleh kolaboratornya yang sudah lama, Harold Kelley .
b)
Harold Kelly
Harold Kelley dilahirkan di Boise, Idaho . Setelah
lulus dari sekolah menengah, Kelley melanjutkan ke Bakersfield Junior College , dan pada tahun 1942 lulus dengan gelar BA dalam Psikologi
dari University of California, Berkeley ; pada tahun 1943, Kelley melanjutkan di UC Berkeley untuk mendapatkan gelar master dalam bidang
Psikologi juga. Pada tahun 1950, Kelley menerima posisi akademis pertamanya
sebagai asisten profesor di Yale , di mana ia
bekerja dengan Carl Hovland dan Irving Janis untuk menulis buku kolaboratif pertamanya
"Komunikasi dan Persuasi". Pada tahun 1955, Kelley meninggalkan Yale dan
dipekerjakan di University of Minnesota . Selama waktu ini, Kelley adalah penulis bersama sebuah
buku berjudul "The Social Psychology of Groups" bersama dengan John
W. Thibaut. Kelley kemudian pindah ke UCLA , tempat ia tinggal selama sisa karir
akademisnya. Setelah pensiun pada tahun 1991, Kelley tetap aktif sebagai
anggota Emeritus di UCLA . Dia memegang banyak peran kepemimpinan, salah satunya
adalah ketua beberapa organisasi di UCLA. Etos kerjanya dan hasratnya
untuk psikologi sosial, memicu minat siswa terhadap bidang
tersebut. Mereka menggunakan Kelley sebagai model peran untuk mengejar karier
mereka sendiri di bidang psikologi yang sama. Dia meninggal karena kanker
pada Januari 2003 di rumahnya di Malibu.
c)
Pemikiran Teori Perilaku Sosial
Asumsi dari
pertukaran sosial yang dikemukakan oleh Thibaut dan Kelley ada 2 jenis, yaitu
(1) asumsi yang dipandang melalui sifat dasar manusia dan (2) sifat dasar dari
suatu hubungan. Asumsi yang dipandang melalui sifat dasar manusia : bahwa manusia
memiliki sifat mencari penghargaan dan menghindari hukuman, manusia makhluk
rasional, standar yang digunakan dalam mengevaluasi penghargaan dan pengorbanan
adalah seiring berjalannya waktu. Sedangkan asumsi yang dipandang sifat dasar
dari suatu hubungan adalah hubungan itu memiliki sifat saling ketergantungan
dan kehidupan berhubungan adalah sebuah proses. Teori pertukaran sosial
mengungkapkan betapa rumitnya disaat individu mengevaluasi keberlangsungan
suatu hubungan, apakah hubungan akan berlanjut ataukah akan mengakhirinya[3].
Thibaut dan Kelley menyimpulkan adanya 2 tipe perbandingan dalam evaluasi suatu
hubungan, yaitu level perbandingan dan level perbandingan alternative.
Menurut Thibaut
dan Kelley, ketika orang berinteraksi dengan orang lain, mereka dipengaruhi
oleh suatu tujuan. Thibaut dan Kelley juga menyebutkan bahwa manusia terlibat
dalam urutan perilaku. Urutan perilaku adalah rangkaian perilaku yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan dalam menjalin hubungan. Muncul sikap saling
ketergantungan maka muncul pula konsep kekuasaan. Kekuasaan adalah suatu
tingkat ketergantungan yang dimiliki orang lain akan orang lain demi
mendapatkan hasil akhir. Thibaut dan
Kelley mengungkapkan ada dua jenis kekuasaan, yaitu pengendalian nasib dan pengendalian
perilaku. Pengendalian nasib adalah suatu kemampuan atau kekuatan yang akan
mempengaruhi hasil akhir pasangan. Contohnya jika kita memutuskan untuk
mengakhiri hubungan dengan pasangan kita, lalu pasangan kita belum menemukan
pengganti dari kita, maka hal tersebut akan mempengaruhi nasib dari pasangan
kita. Sedangkan pengendalian perilaku adalah kemampuan atau kekuatan yang akan
mampu mengubah perilaku pasangan.
C. BIOGRAFI PETER MICHEL BLAU
Peter m blau lahir 7
Februari 1918, meninggal 12 Maret 2002 pada umur 84 tahun. Ia adalah seorang Sosiolog dan pemikir yang berasal dari Austria. Ia lahir di Wina, Austria, 7 Februari 1918. Ia bermigrasi ke Amerika
Serikat tahun 1939 dan menjadi warga Amerika
Serikat tahun 1943.
Pada
tahun 1942 ia mendapatkan ijazah sarjana
muda dari universitas yang tidak terlalu terkenal
yaitu Elmhurst College di Elmhurst, Illonois. Pendidikannya terhenti
sejenak karena terjadinya Perang
Dunia II, dan ia menjalani dinas militer di Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan
berhasil mendapatkan medali bintang perunggu. Setelah perang usai, ia kembali ke bangku kuliah dan menyelesaikan pendidikannya, dengan diraihnya gelar doktor dari Universitas Columbia pada tahun 1952.
Kemudian,
ia pindah untuk mengajar di Universitas Chicago pada
tahun 1953-1970. Pada tahun 1970 ia kembali ke Columbia University, di
mana ia melanjutkan mengajar sampai tahun 1988. Dari tahun 1988 sampai 2000 ia mengajar sebagai profesor di University of North Carolina, disana ia juga mengajar dengan istrinya yaitu Judith Blau.
a)
Teori
Pertukaran Peter Blau
Teori pertukaran sosial melihat antara perilaku
dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling mempengaruhi (reciprocal).
Dalam hubungan tersebut terdapat unsur imbalan (reward), pengorbanan (cost)
dan keuntungan (profit). Teori Pertukaran (exchange
theory) adalah bagian dari paradigma perilaku social.
Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatiannya kepada antar hubungan
antara individu dan lingkungannya.
Tujuan
Peter Blau adalah untuk “memahami struktur sosial berdasarkan analisis proses
sosial yang mempengaruhi hubungan antara individu dan kelompok.
Blau
memusatkan perhatian pada proses pertukaran yang menurutnya mengatur kebanyakan
perilaku manusia dan melandasi hubungan antar individu maupun antar kelompok.
Blau membayangkan empat langkah berurutan,
mulai dari pertukaran antara pribadi ke struktur sosial, hingga ke perubahan
sosial:
·
Langkah 1: Pertukaran atau transaksi individu
yang meningkat ke
·
Langkah 2: Diferensiasi status dan kekuasaan
yang mengarah ke
·
Langkah 3: Legitimasi dan pengorganisasian yang
menyebabkan
·
Langkah 4: Oposisi dan perubahan.
Konsep pertukaran sosial Blau, terbatas pada
tindakan yang tergantung pada reaksi pemberian hadiah dari orang lain –tindakan
yang segera berhenti bila reaksi yang diharapkan tidak kunjung datang.
Hadiah yang dipertukarkan dapat berupa sesuatu
yang bersifat intrinsik atau sesuatu yang bernilai ekstrinsik. Bila terjadi
ketimpangan dalam pertukaran, maka akan timbul perbedaan kekuasaan dalam satu
kelompok.
Menurut Blau mekanisme yang menengahi antara
struktur sosial yang kompleks adalah norma dan nilai (konsensus nilai) yang ada
dalam masyarakat.
D.
BIOGRAFI LEVI STRAUS DAN
RICHARD EMERSON
a)
Levi
Strauss (lahir 26
Februari 1829 – meninggal 26
September 1902 pada umur 73 tahun) adalah seorang produsen pakaian Amerika
Serikat kelahiran Jerman. Namanya menjadi merk jins Levi's.
Ia
terlahir sebagai Löb Strauß di Buttenheim, Bayern, dari keluarga Yahudi.
Pada tahun 1847 Strauss pindah bersama ibu dan 2 saudarinya ke New York, Amerika
Serikat untuk bergabung dengan ke-2
saudaranya Jonas dan Louis Löb, yang memiliki bisnis barang kering. Pada 1850 mengubah namanya menjadi Levi Strauss, dan pada tahun 1853 pindah ke San
Francisco, California untuk membuka perusahaannya sendiri .
b) Richard Emerson
Richard Emerson adalah seorang sosiolog
kelahiran Salt Lake City, Utah 1925,
dan meninggal pada tahun 1982. yang melakukan pendakian Gunung Everest yang sukses pada tahun 1963. Tumbuh di
lingkungan pegunungan, Emerson sangat mencintai sungai-sungai, puncak-puncak
gunung dan gletser. Pendakian
Gunung Everest merupakan prestasi teringgi yang dicapai dalam hidupnya. Emerson
menuangkan pengalaman pendakian gunungnya dalam sejumlah tulisan. Salah satu
karya tulisnya adalah "Melintasi Everest" yang dipublikasikan
dalam Sierra Club Annual Bulletin pada tahun 1966. Emerson mencintai pegunungan
dan kehidupan pedesaan di Pakistan. Kecintaan tersebut menjadi sumber inspirasi
sosiologis uang terus menerus bagi Emerson selama kariernya. Kajian-kajian
sosiologis yang dilakukan oleh Etentang perilaku antar-perorangan, perilaku
kelompok, kekuasaan, dan pengaruh sosial, sering dirangsang oleh pengalaman
pribadinya yang bergaul akrab dengan anggota regu ekspedisi pendakian di mana
intensitas kerja sama dan kompetisi diperburuk oleh tekanan lingkungan fisik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori
pertukaran sosial ini juga digunakan untuk menjelaskan berbagai penelitian
mengenai sikap dan perilaku dalam ekonomi. Teori pertukaran sosial berasumsi
bahawa kita dapat dengan teliti mengantisipasi pemberian imbalan berbagai interaksi.
Teori ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang.
Orang berhubungan dengan orang lain dengan mengharapkan sesuatu yang memenuhi
kebutuhannya.
Teori
ini melihat manusia terlibat dalam aktiviti sosial bagi mendapatkan ganjaran,
keuntungan dan meminimumkan kos. Aktiviti-aktiviti seperti pekerjaan,
percintaan, perkahwinan, persahabatan akan hanya berterusan jika ia
menguntungkan kedua-dua belah pihak. Teori ini melihat manusia sebagai makhluk
yang rasioanal. Teori ini menunjukkan kehidupan manusia sebagai ikhtar sosial
kerana dalam kebanyakan kes manusia cuba memenuhi keperluan diri hanya dengan
atau melalui kerjasama dengan individu lain. Atas dasar inilah, proses
pertukaran sosial manusia memerlukan tolak ansur yang menghasilkan pergantungan
sosial. Di sini manusia dapat mengatur tindakan-tindakan mereka dan
menghasilkan ganjaran dengan mengurangkan kos. Lantaran, manusia akan terus
melibatkan diri dalam pertukaran sosial bagi mencapai hasil yang memuaskan.
B. KRITIK DAN
SARAN
Demikianlah makalah tentang “Tokoh Paradigma
Perilaku Sosial” yang telah kami paparkan. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata
sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan
untuk perbaikan. Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan
baru dan bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Ritzer, George (2012). Teori Sosiologi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm. 710–713.
Thibaut, John; Kelley, Harold (2008). Dalam
Griffin. Pandangan Pertama pada Teori Komunikasi . McGraw
Hill. hlm. 196–198.
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda,(jakarta :
PT Rajagrafindo Persada, 2011),hal 21
[1] Ritzer, George (2012). Teori
Sosiologi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm. 710–713.
[2] Thibaut, John; Kelley, Harold (2008). Dalam
Griffin. Pandangan Pertama pada Teori Komunikasi . McGraw
Hill. hlm. 196–198.
[3] George
Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda,(jakarta :
PT Rajagrafindo Persada, 2011),hal 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar