IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Dosen Pembimbing : Rosmita M. Ag
OLEH KELOMPOK 8 :
Ø Muhammad
Mauladi NIM
: 11840114094
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah Akidah Akhlak dengan judul "IMAN KEPADA KITAB-KITAB
ALLAH" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.
Pekanbaru, 16 Oktober 2018
Kelompok 8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
A.
Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah............................................................. 2
B.
Dalil-Dalil Wahyu......................................................................................................... 3
C.
Kitab dan Suhuf............................................................................................................ 6
D.
Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt...................................... 7
BAB III PENUTUP................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 9
B. Kritik dan
Saran........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita imani.
Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits.
Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril,
kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/
suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan
Musa AS.
Percaya
kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh
warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi,
kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh
Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia
sepanjang masa. Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran
disebut orang-orang murtad.
B.
Rumusan Masalah
Sebagaimana
kita ketahui, Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt berarti menyakini adanya
kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul dan Nabi untuk disampaikan kepada Umat
Manusia. Maka dari itu kita harus wajib berpedoman kepada kitab-kitab yang
diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi dan rasul-Nya supaya untuk mendapatakan
kebahagiaan di dunia maupun diakhirat. Oleh karena itu di dalam pembahasan
Makalah ini penulis hanya akan membahas masalah “Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Swt”.
C.
Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari pada
pembuatan makalah yaitu sebagai berikut:
1.
Sebagai bahan bukti bahwa kita wajib percaya kepada kitab-kitab
yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi dan Rasulnya untuk umatnya di dunia.
2.
Untuk menambah wawasan dan mengetahui betapa wajibnya kita percaya
kepada kitab-kitab Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang
dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi,
kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud
iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah
SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan
kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat
meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap
hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah
yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat
285:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا
أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ
ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun
(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan:
"Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya
Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (Q.S. Al Baqarah (2): 285)
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan
kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama
artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab
Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan
kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada
kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib beriman kepada
kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa
suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran, Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa,
Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud, Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa
putra maryam, dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya
bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul
dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh
terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang
dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an.
Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani.
1. Perintah Allah Ta'ala untuk beriman
kepada Kitab-Kitab-Nya dan penjelasan Allah tentang kitab-kitab tersebut. Allah
Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ
وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ
ضَلَالًا بَعِيدًا
" Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya.." (An-Nisa': 136).
· نَزَّلَ عَلَيْكَ
الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ
وَالْإِنْجِيلَ
مِنْ قَبْلُ هُدًى
لِلنَّاسِ وَأَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ
لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ
"Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan
sebenarnya membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia
menurunkan Al-Furqan." (Ali Imran: 3-4).
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ
الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ
وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا
تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا
مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً
وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا
الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
"Dan Kami telah turunkan
kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap
kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat
diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu," (Al-Maidah:
48).
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَنْ
فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَىٰ
بَعْضٍ ۖ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
· "Dan Kami berikan
Zabur kepada Daud." (Al-Isra’:55).
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ
رَبِّ الْعَالَمِينَ
نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ
الْأَمِينُ
عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ
مِنَ الْمُنْذِرِينَ
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ
مُبِينٍ
وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ
الْأَوَّلِينَ
"Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh
Tuhan semesta alam. Al-Qur'an dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke
dalam hatimu (Muhamma) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang
yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya
Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu."
(Asy-Syua'ra': 192-196).
2.
Penjelasan Rasulullah saw. tentang kitab-kitab tersebut dalam
banyak sekali hadits, misalnya, "Sesungguhnya keberadaan kalian
terhadap orang-orang sebelum kalian ialah seperti waktu antara shalat Ashar dengan
terbenamnya matahari. Pemeluk Kitab Taurat diberi Kitab Taurat, kemudian mereka
mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian mereka tidak mampu
melaksanakannya kemudian diberi uang satu qirath satu qirath (pecahan uang
dinar). Pemeluk Kitab Injil diberi Kitab Injil, kemudian mereka mengamalkannya
hingga shalat Ashar dikerjakan, kemudian mereka tidak mampu mengamalkannya,
kemudian mereka diberi uang satu qirath satu qirath. Kemudian kalian diberi
Al-Qur'an, kemudian kalian mengamalkannya hingga matahari terbenam, kemudian
kalian diberi uang dua qirath dua qirath. Para Ahli Kitab berkata, ‘Mereka
lebih sedikit amal perbuatannya daripada kami, namun lebih banyak pahalanya,'
Allah berfirman, ‘Apakah Aku mengurangi sedikitpun dari hak kalian?' Mereka menjawab,
‘Tidak'.
Allah
berfirman, 'Itulah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku
kehendaki'. (Diriwayatkan Al-Bukhari).
"Bacaan
diperingan bagi Nabi Daud, kemudian ia memeritnahkan hewannya diberi pelana,
kemudian ia membaca Taurat atau Injil sebelum hewannya diberi pelana, dan ia
tidak akan makan kecuali dari hasil kerja tangannya sendiri."
(Diriwayatkan Al-Bukhari).
"Tidak
boleh dengki, kecuali kepada dua orang: Orang yang diberi Al-Qur'an oleh Allah,
kemudian ia membacanya di pertengahan malam, dan pertengahan siang. Dan orang
yang diberi harta, kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam, dan di
pertengahan siang." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
"Aku tinggalkan pada kalian selagi kalian berpegang teguh
padanya, kalian tidak akan sesat, yaitu Kitabullah, dan Sunah Rasul-Nya."
(Diriwayatkan Al-Hakim. Hadits ini shahih).
"Kalian jangan membenarkan Ahli Kitab, dan jangan mendustakan
mereka. Namun ucapkanlah, ‘Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami
dan diturunkan kepada kalian, Tuhan kita, dan Tuhan kalian adalah satu, dan
kita menyerahkan diri kepada-Nya'." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
3.
Keimanan jutaan ulama, orang-orang bijak, dan orang-orang beriman
di setiap zaman dan tempat, dan keyakinan kuat mereka bahwa Allah Ta'ala telah
menurunkan kitab-kitab yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya, manusia terbaik
pilihan-Nya.
Yang dimaksud kitab ialah kumulan
firman Allah Swt yang diwahyukan kepada rasul-Nya. Wahyu itu dicatat dalam lembaran-lebaran
kertas. Lembaran-lembaran itu kemudian disatukan menjado ancaman buku besar dan
disusun secara sistematis sesuai petunjuk rasul sendiri. Kumpulan
lembaran-lembaran ang sudah berwujud buku itu lazimnya disebut sebagai kitab.
Kitab yang diturunkan Allah Swt ada
empat. Keempat kitab Allah Swt itu adalah Taurat, zabur, injil dan Al-Qur’an.
Kitab-kitab itu memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaannya ialah semua kitab
itu menganjurkan keesaan Allah Swt. Sehingga agama-agama sebelum islam lahir dikenal
dengan sebutan agama tauhid, yakni agama yang mengajarkan tentang keesaan Allah
Swt. Perbedaannya terletak pada sifatnya. Kitab-kitab sebelum al-qur’an
bersifat local dan ajaran-ajarannya sederhana, sedangkan Al-Qur’an bersifat
universal dan abadi sepanjang masa serta lebih luas ajarannya.
Adapun yang dimaksud suhuf adalah
lembaran-lembaran yang berisi kumpulan wahyu Allah Swt. Yang diberikan kepada
rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat manusia. Dengan demikian, juga kita
bandingkan dengan kitab, suhuf relatif lebih sedikit dari pada kitab. Beberapa
suhuf dikumpulkan sehingga menjadio sebuah kitab. Allah Swt berfirman sebagai
berikut:
إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ
Artinya: “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab
yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (QS. Al-A’laa: 18-19)
Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf
Persamaan:
Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan:
1.
Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf
2.
Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Fungsi Iman
kepada Kitab-kitab Allah:
1. Untuk meningkatkan kualitas
kehidupan pribadi
2. Untuk membangun kehidupan
bermasyarakat
3. Untuk menjalin kerukunan dalam hidup
berbangsa dan bernegara
Hikmah Iman kepada Kitab-kitab Allah:
1.
Meningkatkan keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para
rasul untuk menyampaikan risalahnya.
2.
Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber
pada kitab suc
3.
Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban
agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci
4.
Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup
dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
5.
Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan
menjauhi semua larangan-Nya
Penerapan Hikmah Iman terhadap Kitab-kitab Suci:
1.
Beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an. Caranya adalah:
a.
Meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah
b.
Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan
karangan para nabi dan rasul
2.
Beriman kepada al-Qur’an. Caranya adalah:
a.
Meyakini bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan
Nabi Muhammad saw
b.
Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada
keraguan sedikit pun
c.
Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
d.
Mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di
atas dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut : Iman
kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan meyakini bahwa
Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi
ajaran Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani
kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama
saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya,
malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri.
B. Saran
Dari sumber
yang diperoleh akhirnya penulis ingin menyampaikan saran kepada pembaca bila
akan menyampaikan:
1.
Kita harus memahami sumber terlebih dahulu agar saat menyampaikan
tidak akan keliru
2.
Saat menyampaikan kita harus tahu banyak tentang iman kepada
kitab-kitab Allah SWT dalam ajaran islam. Sekian dan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qahthani, Musfir, bin, Said.
2011. Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani,Bekasi: PT Darul Falah.
Hudawi, Nur, Muhammad, 1961. Keimanan,
Ikapena.
Jawas, Qadir, Abdul, bin, Yazid,
2006. Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah,Bogor: Pustaka Imam
Asy-Syafi’I.
Margiono dkk. 2006. Agama
Islam 3. Jakarta: Yudhistira
Sabiq, Sayid, 1993. Aqidah Islam (Ilmu
Tauhid), Bandung: CV.Diponegoro.
Saputra, Thoyibah. 1996. Aqidah Akhlak.
Semarang: PT.Karya Toha Putra Syamsuri,2006. Pendidikan Agama Islam
Untuk Sma Kelas XII, Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar