Sabtu, 17 November 2018

Iman Kepada Hari Akhir


 IMAN KEPADA HARI AKHIR

Dosen Pembimbing : Rosmita M. Ag









OLEH KELOMPOK 11 :

Ø Muhammad Mauladi                                    NIM : 11840114094



FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2018/2019


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Akidah Akhlak dengan judul "IMAN KEPADA HARI AKHIR" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.


Pekanbaru, 16 Oktober 2018



Kelompok 11


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A.    LATAR BELAKANG................................................................................................... 1
B.     RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 1
C.    TUJUAN........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
A.     PENGERTIAN IMAN KEPADA HARI AKHIR...................................................... 2
B.      MACAM-MACAM HARI AKHIR DAN TANDA-TANDANYA............................ 3
C.     PERISTIWA YANG TERJADI SETELAH HARI KIAMAT................................. 8
D.     HIKMAH IMAN KEPADA HARI AKHIR............................................................. 10
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 12
A.    Kesimpulan.................................................................................................................. 12
B.     Kritik dan Saran......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Allah telah menetapkan bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara (fana) saja. Tidak ada yang abadi di dunia, termasuk manusia. Mengimani hari akhir merupakan salah satu rukun iman yang ke lima, dan merupakan bagian utama dari beberapa bagian akidah. Dengan demikian wajib bagi kita untuk beriman pada hari akhir itu. Perlu diketahui juga bahwa iman kepada hari akhir itu sangat penting bagi kehidupan, karena kehidupan tidak kekal dan abadi. Yang abadi tanpa awal dan tanpa akhir hanya Allah SWT.[1]
Oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang pengertian iman kepada hari akhir, macam-macam dan tanda-tanda hari akhir, serta hikmah yang bisa kita ambil dari beriman kepada hari akhir. Setelah kita mempelajari tentang iman kepada hari akhir, kita akan mengerti tentang perlunya beriman pada hari akhir. Pada hakekatnya beriman pada hari akhir adalah menyakini dengan sepenuh hati bahwa hari akhir pasti terjadi atas kehendak Allah SWT dan tidak ada yang tahu akan kapan peristiwa itu terjadi.
     
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian iman kepada hari akhir?
2.      Apa macam dan tanda hari kiamat?
3.      Peristiwa apa yang terjadi setelah hari kiamat?
4.      Apa hikmah iman kepada hari akhir? 

C.    TUJUAN
1.      Memahami apa pengertian iman kepada hari akhir
2.      Memahami macam-macam tanda hari kiamat
3.      Memahami peristiwa yang terjadi setalah kiamat
4.      Memahami apa saja hikmah iman kepada hari akhir


BAB II
PEMBAHASAN

Yaumul akhir atau hari akhir menurut bahasa adalah kehancuran atau kebangkitan. Sedangkan menurut istilah hari akhir adalah hari kehancuran alam semesta beserta seluruh isinya kemudian manusia akan dibangkitkan dari alam kuburnya untuk dimintai pertanggungjawaban atas semua amal perbuatannya selama di dunia ini.
Hari akhir akan datang ketika Allah yang maha hidup mengakhiri kehidupan dan membinasakan makhluk-mahkluk-Nya, sebagai bukti kebenaran firma-Nya dalam surah Ar-Rahman: 26-27
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
26. Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
27.dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
Beriman kepada hari akhir adalah rukun ke lima dari beberapa rukun iman. Artinya ialah menyakini dengan pasti kebenaran setiap hal yang diberitakan oleh Allah SWT dalam kitab suciNya dan setiap hal yang diberitakan oleh Rasulullah SAW mulai dari apa yang akan terjadi sesudah mati, fitnah kubur, adzab dan nikmat kubur, dan apa yang terjadi sesudah itu seperti kebangkitan dari kubur, tempat berkumpul di akhirat (mahsyar), catatan amal (shuhuf), perhitungan (hisab), timbangan (mizan), telaga (haudh), titian (shirath), surga dan neraka serta apa-apa yang dijanjikan Allah SWT bagi para penghuninya.[2]

Meskipun waktu terjadinya hari kiamat tidak ada yang mengetahuinya, akan tetapi Allah SWT memberitahukan kepada RasulNya SAW tentang tanda-tanda kiamat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW menyampaikan kepada umatnya tentang tanda-tanda kiamat. Kiamat sendiri diklasifikasikan menjadi dua bagian, yang terdiri atas kiamat besar dan kiamat kecil.[3]
1.      Kiamat sughra (kiamat kecil)
Yaitu kerusakan atau kematian yang dialami oleh sebagian kecil umat manusia yang ada didunia. Misalnya kematian yang dialami oleh seseorang karena kecelekaan, sakit, atau terkena bencana alam, sperti banjir, gunung meletus, dan kebakaran. Mati adalah terpisahnya antara jasmani dan rohani. Jasmani kembali ke asalnya yaitu tanah, sedangkan rohani terus hidup di alam Barzakh (alam kubur). Firman Allah menyatakan sebagai berikut:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian kepada kamilah kamu dikembalikan. (Q.S. Al-Ankabut: 57).[4]
Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:
a)      Diutusnya Rasulullah Saw
Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244)

b)      Disia-siakannya Amanat
Sesuai firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Anfal ayat 27 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."
Kemudian hadis nabi:
Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasulullah saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)[5]

c)      Merebaknya perzinahan
Allah berfirman dalam Surah Al-Isra’ ayat 32
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk“.(Q.S. Al-Isra’: 32)
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda:
ثلاثة لا يكلمهم الله ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم ؛ أشيمط زان، وعائل مستكبر، ورجل جعل الله بضاعته لا يشتري إلا بيمينه ولا يبيع إلى بيمينه رواه الطبراني بسند صحيح.
Artinya: “Tiga (jenis manusia) yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula Allah menyucikan mereka dan tidak memandang kepada mereka, sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu: laki-laki tua yang suka berzina, seorang raja pendusta dan orang miskin yang sombong” (HR. Muslim)
Perzinahan dilakukan terang-terangan dan sudah menjadi suatu kebiasaan di masyarakat luas. Saat ini free sex atau kumpul kebo dan perselingkuhan sudah jadi hal yang biasa. Bukan hanya antar pria dan wanita, bahkan juga sesama jenis (homosex/lesbian).[6]

d)      Mabuk-mabukan banyak dilakukan
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ma’idah ayat 90
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Dari mansur bin ja’far, dari Asma bin yazid RA. Rasulullah bersabda:

مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ فَجَعَلَهَافِى بَطْنِهِ لَمْ تُقْبَلْ صَلَاتَهُ سَبْعًا فَإِنْ هِيَ أَذْهَبَتْ عَقْلَهُ لَمْ تُقْبَلْ صَلَاتَهُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا وَإِنْ مَاتَ مَاتَ كَافِرًا وَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَإِنْ عَادَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهَ أَنْ يُسْقِيَهُ مِنْ طِيْنَةِ الْخَبَلِ.

“Barang siapa meminum minuman keras hingga masuk ke dalam perutnya maka tidak diterima shalatnya selama 7 hari, apabila meminum minuman keras sampai hilang akalnya (mabuk) maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari, apabila ia mati, matinya dalam keadaan kafir, apabila ia bertaubat maka Allah akan menerimanya, apabila  ia mengulanginya lagi maka hak Allah nanti akan memberikan minuman dari darah campur nanah”.

Mabuk seolah bukan perbuatan yang diharamkan. Saat ini minuman keras dapat dibeli dengan mudah di mini market atau super market.

e)      Banyaknya kaum wanita
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ اْلعِلْمُ وَيَظْهَرَ الجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثرَ النِّسَاءُ وَيَقلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونُ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً القَيِّمُ اْلوَاحِدُ
“Di antara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adalah sedikitnya ilmu (tentang Ad-Dien), merajalelanya kebodohan dan perzinahan, dan sedikitnya kaum laki-laki, sehingga lima puluh orang wanita hanya terdapat satu orang pengurus (laki-laki) saja” [HR. Al-Bukhari no. 81 – tartib maktabah sahab, Muslim no. 2671, dan At-Tirmidzi no. 2205].
Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah tidak malu lagi berpakaian setengah telanjang. Banyak wanita yang berdandan/berpenampilan seperti pria, begitu juga sebaliknya. Kita melihat banyak wanita mengenakan baju kaos/kemeja pria dan celana. Sementara para pria banyak yang mengenakan kalung dan anting. Bahkan banyak pula yang tidak malu mengenakan pakaian wanita di televisi. Ini adalah tanda hari kiamat. Hanya orang-orang berakhlak buruk dan calon penghuni nerakalah yang berkelakuan seperti itu.

f)       Bermewah-mewah dalam membangun masjid
Ketika masjid dibangun megah dengan segala kemewahannya hingga membuat setiap mata memandangnya terkagum-kagum, maka perlahan peran dan fungsi masjid telah bergeser menjadi semacam tempat hiburan dan rekreasi.
Kini banyak terlihat, manusia berbondong-bondong mengunjungi masjid-masjid megah nan mewah bukan untuk menunaikan salat berjamaah atau menimba ilmu agama, namun lebih banyak untuk sekedar berjalan-jalan mengagumi keindahan arsitektur dan kemewahan fasilitas masjid.
Bukan untuk melakukan salat sunnah tahiyyatul masjid dua rakaat, akan tetapi mereka langsung berfoto foto dan mengunggahnya di akun media sosial.
Sesungguhnya Allah Swt. Menjadikan masjid sebagai tempat untuk beribadah (salat dan dzikir) kepada-Nya. Sehingga orang-orang yang mendatanginya adalah mereka yang memiliki kerinduan kepada Allah Swt. dan melampiaskan kerinduannya dalam bentuk sujud dan ruku.
Jadi buat apa masjid dibangun dengan luas dan megah jika setiap kali salat berjamaah hanya satu shaf saja yang terisi penuh. Jadi sebaik baiknya masjid yang penuh berkah dan limpahan rahmat Allah adalah Masjid yang walau tidak luas tanpa fasilitas mewah namun dipenuhi para jamaahnya ketiaka azan berkumandang.

Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)[7]

2.      Kiamat Kubra (kiamat besar)
Yaitu kemtian dan kehancuran seluruh alam raya tanpa kecuali. Setelah kejadian ini maka kehidupan di dunia akan berganti dengan alam yang baru yang disebut alam akhirat. Alam akhirat ini merupakan alam terakhir, sesudahnya tidak ada alam yang lain.
Untuk kapankah terjadinya kiamat kubra hanyalah Allah yang maha mengetahui. Tidak ada satu makhluk pun yang dapat mengetahui dengan pasti kapan kiamat kubro terjadi.[8]
Diantara tanda-tandanya adalah:
a)      Terbitnya matahari dari arah barat dan terbenam dari arah timur. Hal ini terjadi karena perubahan besar dalam susunan alam semesta.
b)      Keluarnya suatu binatang yang sangat aneh. Binatang ini dapat bercakap-cakap kepada semua orang dan menunjukkan kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat dekat.
c)      Datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, beliau serupa benar akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW.
d)      Munculnya Dajal. Dajal adalah seorang yang muncul sebagai tanda semakin dekat datangnya kiamat. Dajal bermata buta sebelah dan mengaku sebagai “Tuhan”.[9]
e)      Hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, bahkan lenyap pulalah yang ada di dalam hati seseorang.
f)       Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh Dajal.[10]

Sesudah hari kiamat manusia dibangkitkan dari kematian dan mulai menjalani kehidupan baru di alam akhirat dengan fase sebagai berikut:
1.      Alam Barzah
Alam barzah, yaitu batas antara alam dunia dengan alam akherat dan dapat disebut dengan alam kubur dan merupakan pintu untuk menuju akhirat. Kejadian-kejadian yang akan dialami manusia di alam kubur adalah sebagai berikut:
a)      Pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir
Setiap manusia yang telah meninggal dunia akan diperiksa amal mereka oleh malaikat munkar dan nakir mengenai keimanan dan amal perbuatannya, bagaimana kulaitas iman seseorang, apakah dia beriman kepada allah swt atau tidak dan amal-amal apasaja yang mereka perbuatketika di dunia.
b)      Nikmat dan siksa kubur
Setelah mereka diperiksa, bagi yang beriman kepada allah swt,dan beramal saleh, maka baginya memperoleh nikmat dialam kubur, sebaliknya bagi mereka yang yang tidak beriman kepada allah akan memperoeh siksa kubur.

2.      Yaumul Ba’ats (hari kebangkitan)
Kehidupan hari akhir dimulai dengan adanya ba’ats yakni pembangkitan seluruh mahluk dari kubur, maksudnya ialah mengembalikan ruh manusia dalam tubuhnya yang asli, dan manusia di bangkitkan dengan keadaan yang bebeda-beda sesuian dengan amal perbuatan mereka.

3.      Yaumul Mahsyar
Ialah tempat berkumpulnya manusia setelah mati dengan berbagai macam bentuk sesuai amal perbuatan yang dilakukannya di dunia semasa hidup.[11]

4.      Yaumul Hisab (hari perhitungan)
Di sini diadakan perhitungan dosa dan pahala manusia, yang lebih banyak dosanya maka akan masuk kedalam neraka dan yang lebih banyak pahalanya tentu akan masuk dalam surga Allah.

5.      Yaumul Mizan
Mizan adalah timbangan amal, dimana amal perbuatan manusia diperhitungkan bobotnya dengan timbangan keadilan Allah. Timbangan keadilan Allah memiliki ketepatan yang tidak mungkin meleset sedikit pun. Semua amal perbuatan manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar ditimbang dengan timbangan tersebut.

6.      Ash-Shirat
Ash-shiraath secara bahasa (etimologi) berarti jalan, sedangkan menurut syar’i (terminologi) adalah jembatan yang dibentangkan di atas Neraka yang akan dilewati ummat manusia menuju Surga sesuai dengan amal perbuatan mereka.

7.      Surga dan neraka
a)      Surga adalah tempat yang di dalamnya menyediakan segala bentuk kenikmatan, kebahagiaan dan kesempurnaan dari Allah SWT, hanya untuk orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Allah berfirman Q.S Al-Bayyinah: 8
جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah Surga ‘Adn, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada TuhanNya.” (Q.S. Al-Bayyinah: 8)
Adapun macam-macam surga adalah ‘adn, Firdaus, na’im, ma’wa, darussalam, darul muqamah.[12]
b)      Sedangkan neraka adalah kampung yang dipersiapkan Allah untuk orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang mendustakan para Rasul dan menolak syariat-Nya. Neraka adalah kehinaan terbesar dan kerugian yang abadi,[13] Seperti yang di firmankan Allah Q.S. At-Taubah: 63

أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّهُ مَنْ يُحَادِدِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَأَنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيهَا ۚ ذَٰلِكَ الْخِزْيُ الْعَظِيمُ
Tidakkah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasil-Nya, maka sesungguhnya Neraka Jahannamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar. (Q.S. At-Taubah: 63).

1.      Menjadikan sesorang lebih meyakini adanya kehidupan berikutnya (kebangkitan).
2.      Meyakini bagian-bagian dari peristiwa hari akhir, seperti adanya hisab (perhitungan), mizan (tibangan amal), surga dan neraka sebagai konsekuensi sebagai manusia untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatan-perbuatanya selama hidup di dunia.
3.      Memberi dorongan untuk bersikap disiplin, taat, dan patuh menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya serta takut terhadap azab Allah.[14]
4.      Mendorong untuk selalu berbuat baik (beramal saleh) karena semua amal perbuatan manusia selama hidup di dunia akan nemdapatkan balasan.
5.      Iman kepada hari akhir akan memiliki nilai positif bagi hidup dan kehidupan manusia di duinia melalui kesadarannya untuk beperilaku sebagai berikut:
a)      Selalu bertindak hati-hati dengan mendasarkan kesadaran yang tinggi dan iman yang baik sesuai dengan ajaran Islam.
b)      Selalu berdisiplin dan mematuhi ajaran agama Allah, karena mengetahui segala perbuatan akan selalu dipantau, dicatat, dan diperhitungkan pada pengadilan akhirat kelak.
c)      Memiliki dorongan untuk merasakan kenikmatan dan merasakan siksaan. Adanya gambaran surga dan neraka akan membuatnya selalu ingin melaksanakan kebaikan dan tidak melaksanakan dosa dan kemaksiatan.
d)      Menghilangkan sifat egois dan berusaha memupuk sifat sosial agamis, yakni mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau berbuat demi kemaslahatan teman.[15]



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Hari akhir atau hari kiamat adalah hari binasanya atau hancurnya seluruh alam semesta. Iman kepada hari akhir berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa suatu saat alam semesta akan hancur dan manusia akan dibangkitkan dari kubur menuju alam akhirat yang akan kekal selamanya tanpa ada batas waktunya.
Beriman pada hari akhir merupakan rukun iman yang ke lima oleh karena itu sebagai umat islam kita wajib mempercayai akan datangnya hari akhir tersebut. Beriman pada hari akhir mempunyai beberapa manfaat antara lain selalu bertindak hati-hati dan penuh pertimbangan, selalu berada dalam kebenaran, dan memanfaatkan waktu hidup untuk berlomba mencari kebaikan “fastabiqul khoirot”.

B.     Kritik dan Saran
Demikianlah makalah tentang “Iman Kepada Hari Akhir” yang telah kami paparkan. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan. Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua.




DAFTAR PUSTAKA

Al-Qahthani, Musfir, bin, Said. 2011. Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani,Bekasi: PT Darul Falah.
Hudawi, Nur, Muhammad, 1961. Keimanan, Ikapena.
Jawas, Qadir, Abdul, bin, Yazid, 2006. Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah,Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I.
http://anwarsabir.blogspot.com/2013/05/makalah-iman-kepada-hari-akhir.html.29/10/2013.
http/www.univrab.ac.id/berita-190-tanda-tanda-hari-kiamat-kecil.html. 28/10/2013.
Margiono dkk. 2006. Agama Islam 3. Jakarta: Yudhistira
Sabiq, Sayid, 1993. Aqidah Islam (Ilmu Tauhid), Bandung: CV.Diponegoro.
Saputra, Thoyibah. 1996. Aqidah Akhlak. Semarang: PT.Karya Toha Putra Syamsuri,2006. Pendidikan Agama Islam Untuk Sma Kelas XII, Jakarta: Erlangga.


[2] Tim Ahli Ilmu Tauhid, At-Tauhid Lish-Shaffits Tsani Al-‘Ali, (Jakarta: Darul Haq, 2010), hlm.105.
[3] Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2006), hlm. 278.
[4] Q. S. Al-Ankabut: 57
[5] http://masjidjami.com/pelita-hati/sepuluh-tanda-kecil-datangnya-hari-kiamat.html.29/10/2013.
[7] http/www.univrab.ac.id/berita-190-tanda-tanda-hari-kiamat-kecil.html.28/10/2013.
[8] Syamsuri, Pendidikan Agama Islam Untuk Sma Kelas XII, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm.32.
[9] Sayid Sabiq, Aqidah Islam (Ilmu Tauhid), (Bandung: CV.Diponegoro, 1993), hlm. 411.
[10] http://anwarsabir.blogspot.com/2013/05/makalah-iman-kepada-hari-akhir.html.29/10/2013.
[11] zuniaervin.blogspot.com/2013/05/makalah-iman-kepada-hari-akhir.html.28/10/2013.
[12] Margiono, Agama Islam 3, (Jakarta: Yudhistira, 2006), hlm.37.
[13] Said bin Musfir al-Qahthani, Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, (Bekasi: PT Darul Falah, 2011), hlm. 315.
[14] Muhammad Nur Hudawi, Keimanan, (Ikapena, 1961), hlm.106.
[15] http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/06/makalah-iman-kepada-hari-akhir_8.html.19/10/2013.

1 komentar: