Kamis, 27 April 2017

Kesimpulan Pemikiran Ilmu Kalam Ulama Modern



KESIMPULAN PEMIKIRAN ILMU KALAM ULAMA MODREN


D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Muhammad Mauladi
Kelas XI. Agama2

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 INDRAGIRI HILIR
2016/2017



 


A.    PEMIKIRAN KALAM ULAMA MODERN
a.      Syekh Muhammad Abduh
1.      Riwayat Singkat Muhammad Abduh
Syekh Muhammad Abduhnamalengkapnya Muhammad bin Abduh bin HasanKhairullah. Dilahirkan di desaMahallatNashrKabupaten Al- Buhairah, Mesir, padatahun 1849 M. Mula-mulaAbduhdikirimayahnyakeMesjid Al-Ahmadi Tanta belakangantempatinimenjadipusatkebudayaanselain al-Azhar. Setelah 2 tahundisana, iamemutuskanuntukkembalikedesanyadanbertanisepertisaudara-saudaradankerabatnya. Padasaatumur 16 tahun, iadikawinkan. Atasdorongandanbimbinganpamannya, SyekhDarwis, akhirnyaiamenyelesaikanstudinya. Kemudianiamelanjutkanstudi di Al-AzharpadabulanFebruari 1866 danselesaipadatahun 1877 dengangelarAlim, Abduhmulaimengajar di Al-Azhar, di Dar Al-Ulumdandirumahnyasendiri. Padatahun 1899, Abduhdiangkatmenjadi Mufti Mesir.Kedudukantinggiitudipegangnyasampaiiameninggaldunia.Beliau wafat pada tanggal 11 juli 1905 di Alexandria. Setelah banyak mewarisi peninggalan berharga bagi generasi selanjutnya. Pembaharuan dalam pemikiran keislaman serta perbaikan dibidang politik dan ekonomi.

2.      Pemikiran Kalam Muhammad Abduh
a.       Kedudukan akal dan Fungsi Wahyu
Ada dua persoalan pokok yang menjadi fokus utama pemikiran Abduh, sebagaimana diakuinya sendiri, yaitu ;
1)      Membebaskan akal pikiran dari belenggu-belenggu taqlid yang menghambat perkembangan pengethuan agama sebagaimana haknya salaf al-ummah (ulama sebelum abad ke-3 hijriah), sebelum timbulnya perpecahan yakni memahami langsung dari sumber pokoknya, Al-Qur’an.
2)      Memperbaiki gaya bahasa Arab, baik yang digunakan dalam percakapan resmi di kantor-kantor pemerintah maupun dalam tulisan di media massa.

Atas dasar kedua fokus pikirannya itu, Muhammda Abduh memberikan peranan yang sangat besar pada akal. Begitu besarnya peranan yang diberikn olehnya sehingga Harun Nausution menyimpulkan bahwa Muhammad Abduh memberi kekuatan yang lebih tinggi kepada akal kepada Mu’tazilah.
                                                                          
b.      Kebebasan Manusia dan Fatalisme
Bagi Abduh, di samping mempunyai daya pikir, manusia juga mempunyai kebebasan memilih, yang merupakan sifat dasar alami yang ada dalam diri manusia.

c.       Sifat-sifat Tuhan
Dalam Risalah, ia menyebut sifat-sifat Tuhan. Adapun mengenai masalah apakah sifat itu termasukesensi Tuhan atau yang lain ? ia menjelaskan bahwa hal itu terletak di luar kemampuan manusia.

d.      Kehendak Mutlak Tuhan
Karena yakin akan kebebasan dan kemampuan manusia, Abduh melihat bahwa Tuhan tidak bersifat mutlak. Tuhan telah membatasi kehendak mutlak-Nya dengan memberi kebebasan dan kesanggupan kepada manusia dalam mewujudkan perruatan-perbuatannya. Kehendak mutlak Tuhan pun dibatasi oleh sunatullahsecara umum.

e.       Keadilan Tuhan
Karena memberikan daya besar kepada akal dan kebebasan manusia, Abduh mempunyai kecendrungan untuk memahami dan meninjau alam ini bukan hanya dari segi kehendak mutlak Tuhan, tetapi juga dari segi padangan dan kepentingan manusia.

f.       Antromorfisme
Karena Tuhan termasuk dalam alam rohani, rasio tidak dapat menerima faham bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat jasmani. Abduhberpendapat bahwa tidak mungkin esensi dan sifat-sifat Tuhan mengambil bentuk tubuh atau roh atau makhluk di alam ini.

g.      Melihat Tuhan
Muhammad Abduh tidak menjelaskan pendapatnya apakah Tuhan yang bersifat rohani itu dapat dilihat oleh manusia dengan mata kepalanya di hari perhitungan kelak ? ia hanya menyebutkan bahwa orang yang percaya pada tanzih(keyakinan bahwa tidak ada satu pun dari makhluk yang menyerupai Tuhan)sepakat mengatakan bahwa Tuhan tak dapat digambarkan ataupun dijelaskan dengan kata-kata.

h.      Perbuatan Tuhan
Karena berpendapat bahwa ada perbuatan Tuhan yang wajib, Abduh sefaham dengan Mu’tazilah ia berpendapat wajib bagi Tuhan untuk berbuat yang terbaik bagi manusia.

b.      Sayyid Ahmad Khan
1.      Riwayat Singkat Sayyid Ahmad Khan
Sayyid Ahmad Khan lahir di Delhi pada tahun 1817. Menurut suatu keterangan, ia berasal dari keturunan Husien, cucu nabi Muhammad SAW. Melalui Fatimah dan Ali. Semasa Delhi inilah ia mulai mengarang. Karya pertamanya adalah Asar As-Sanadia.Pada tahun 1855, ia pindah ke Bijnore. Di tempat ini dia tetap mengarang buku-buku penting islam di India.

2.      Pemikiran kalam Sayyid Ahmad Khan
Keyakinan kekuatan dan kebebasan akal menjadikan Khan percaya bahwa manusia bebas untuk menentukan kehendak dan melakukan perbuatannya. Ini berarti bahwa ia mempunyai faham yag sama dengan faham Qadariyah.Menurutnya manusia telah di anugerahi Tuhan berbagai macam daya, diantaranya adalah daya berfikir berupa akal, dan daya fisik untuk merealisasikan kehendaknya. Karena kuatnya kepercyaan terhadap hukum alam dan kerasnya mempertahankan konsep hukum alam, ia menganggap kafir oleh sebagian umat islam. Sejalan dengan faham Qadariyahyang dianutnya, ia menentang keras faham taklid.Gaung peradaban klasik masih melenakan mereka sehingga tidak menyadari bahwa peradaban baru telah timbul di Barat. Peradaban baru ini timbul dengan berdasar pada ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilah penyebab utama bagi kemajuan dan kekuatan orang Barat. Sebagai konsekuensi dari penolakannya terhadap taklid,Khan memandang perlu diadakannya ijtihat-ijtihat baru untuk menyesuaikan pelaksanaan ajaran-ajaran Islam dengan situasi dan kondisi masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan.
Dapatdisimpulkanpemikiran-pemikirankalamSayyid Ahmad Khan, antara lain:
1.      Kedudukan Akal
Akal bukanlahsegalanyadankekuatanakal pun terbatas.
2.      KebebasanManusia
Manusiabebasuntukmenentukankehendakdanmelakukanperbuatan.
3.      Sayyid Ahmad Khan menolakadanyataklidpercayaadanyahukumalam.

c.       Muhammad Iqbal
1.      Riwayat Singkat Muhammad Iqbal
Muhammad Iqballahir di Sialkot padatahun 1873.IaberasaldarikeluargakastaBrahmanaKhasmir. AyahnyabernamaNur Muhammad yang terkenalsaleh.

2.      Pemikiran Kalam Muhammad Iqbal
Di bandingkan sebagai teolog, Muhammad Iqbal sesungguhnya lebih terkenal sebagai seorang filosof eksistensialis. Sebagai seorang pembaharu, Iqbal menyadari perlunyaumat islam untuk melakukan pembaharuan agar keluar dari kemundurannya.  Kemunduran umat Islam, katanya, disebabkan kebekuan umat Islam dalam pemikiran dan di tutupnya pintu ijtihad. Mereka, seperti kaum konservatif, menolak kebiasaan berpikir rasional kaum Mu’tazilahkarena hal tersebut dianggapnya membawa disintregasi  umat Islam dan membahayakan kestabilan politik mereka. 
Hal inilah yang dianggapnya sebagai penyimpangan dari semangat Islam, semangat dinamis dan kreatif. Islam dalam pandangan Iqbal menolak konsep lama yang mengatakan bahwa alam bersifat statis. Islam, katanya, mempertahankan konsep dinamis dan mengakui adanya gerak perubahan dalam kehidupan sosial manusia. Menurut Iqbal, peralihan kekuasaan ijtihad individu yang mewakili mazhab ertentu kepada lembaga legislatif Islam adalah satu-satunya bentuk yang paling tepat untuk menggerakkan spirit dalam sistem hukum Islam yang selama ini hilang dari umat Islam dan menyerukan kepada kaum muslimin agar menerima dan mengembangkan lebih lanjut hasil-hasil realisasi tersebut.
a)      Hakikat Teologi
Secara umum ia melihat teologi sebagai illmu yang berdemensi keimanan, mendasarkan pada esensi tauhid (universal dan inklusivistik). Teologi As’ariyah, umpamanya, menggunakan cara dan pola pikir ortodoksi Islam. Mu’tazilah sebaliknya, terlalu jauh bersandar pada akal, yng akibatnya mereka tidak menyadari bahwa dalam wilayah pengetahuan agama, pemisahan antara pemikirsn keagamaan dari pengalaman konglrit merupakan satu kesalah besar.

b)      Pembuktian Tuhan
Dalam membuktikan eksistensi Tuhan, Iqbal menolak argument kosmologismaupun ontologis. ia juga menolak argumen teleologisyang berusaha membuktikan eksistensi Tuhan yang mengatur ciptaan-Nya dari sebelah luar.

c)      Jati Diri Manusia
Manusia hidup untuk mengatahui kepribadiaanya serta menguatkan dan mengembangkan bakat-bakatnya bukan sebaliknya, yakni melemahkan diri sendiri dan gerak adalah perubahan.




d)     Dosa
Iqbal secara tegas menyatakan dalam seluruh kuliahnya bahwa Al-Qur’an menampilkan ajaran tentang kebebasan egomanusia yang bersifat kreatif. Kewajiban manusia adalah membenarkan adanya kepercayaan ini. Namun, pengakuan terhadap kemandirian(manusia) itu melibatkan pengakuan terhadap semua ketidak sempurnaan yang timbul dari keterbatasan kemandirian itu.

e)      Surga dan Neraka
Surga dan neraka kata Iqbal adalah keadaan, bukan tempat. Gambaran-gambaran tentang keduanya di dalam Al-Qur’an adalah penampilan-penampilan kenyataan batin secara visual, yaitu sifatnya.





KESIMPULAN

Dalam peradaban Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW terjadi berbagai macam paham dalam ajaran Islam di mana umat Islam terpecah-pecah dan pemikir kalam yang bermacam-macam dalam berpaham ajaran Agama Islam. Di antaranya pemikiran kalam yang terkenal pada masa sekarang adalah :
1.      Syehk Muhammad Abduh
2.      Sayyid Ahmad Khan
3.      Muhammad Iqbal
Dari ketiga tokoh ulama ini kita dapat mengambil pelajaran di mana para ulama tersebut rela berkorban dalam menyebarluaskan pemikiran-pemikirannya di dunia Islam yang mana umat Islam pada masa hidup para ulama ini sampai sekarang sudah lalai dengan kenikmatan dunia. Oleh sebab itu ketiga tokoh ulama ini mengajak umat Islam untuk kembali pada ajaran Islam yang sebenarnya.
Pemikiran kalam ulama modern ini muncul karena pada masa itu umat islam digambarkan sebagai masyarakat yang beku , kaku, menutup rpat-rapat pintu ijtihad dan mengabaikan peranan akal dalam memahami syari’at Allah. Karenamerekatelahmerasacukupdenganhasilkaryaparapendahulunya yang jugahidupdalammasakebekuanakal (jumud) sertaberdasarkankhurafat-khurafat.Adapunpemikirankalamulama modern disinidiantaranya:
1)      Muhammad Abduh
Muhammad Abduhmemberikanperanan yang sangatbesarkepadaakal.Begitubesarnyaperanan yang diberikanolehnyasehinggaHarunNasutionmenyimpulkanbahwa Muhammad Abduh member kekuatan yang lebihtinggikepadaakaldaripadaMu’tazilah.SedangkanwahyubagiAbduhberfungsisebagaikonfirmasi, yaituuntukmenguatkandanmenyempurnakanpengetahuanakaldaninformasi.
2)      Sayyid Ahmad Khan
Sayyid Ahmad Khan jugamempunyaikesamaanpemikirandengan Muhammad Abduhterutamatentangakal yang mendapatpenghargaantinggidalampandangannya.Meskipundemikiansebagaipenganutajaran Islam yang taatdanpercayaakankebenaranwahyu, iaberpendapatbahwaakalbukanlahsegalnyadankekuatanakal pun terbatas. Iamenentangkerasterhadapfahamtaklid. Sebagaikonsekuensinya, iamemandangperludiadakannyaijtihad-ijtihadbaruuntukmenyesuaikanpelaksanaanajaran-ajaran Islam dengansituasidankondisimasyarakat yang senantiasamengalamiperubahan.
3)      Muhammad Iqbal
IjtihaddalamperspektifIqbaldisebutsebagaiprinsipgerakdalamstruktur Islam.Menurutnya, untukmengembalikansemangatdinamika Islam danmembuangkekakuansertakejumudanhukum Islam.Ijtihadharusdialihkanmenjadiijtihadkolektif.Dan menyerukankepadakaummuslimin agar menerimadanmengembangkanlebihlanjuthasil-hasilrealismetersebut.





DAFTAR PUSTAKA



Anwar, Rosihon, Abdul Rozaq. 2006. Ilmu Kalam, Bndung: CV Pustaka Mulia.
Rozak,M.Ag, Drs Abdul dan Anwar,M.Ag, Drs. Rosihon. 2006. Ilmu Kalam, Bandung: CV Pustaka Setia.
F Hasan, Abdillah. 2004. Tokoh-Tokoh Mashur Dunia Islam, Surabaya: Jawara.
Ahmad, Drs.H.Muhammad. 1997. Tauhid Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka Setia.
Ahmad, Jamil. 2003. Seratus Muslim Terkemuka, Jakarta: Pustaka Firdaus.
Rosihon Anwar, dan Drs Abdul Rozak, 2003, Ilmu Kalam, Bandung:Pustaka Setia.
Nurcholis Madjid, 1997, Kaki Langit Peradaban Islam, Paramadina:Jakarta.
KH. Sirajudin Abbas, 1978, I’tiqad Ahlussunah Wal Jama’ah, Jakarta:Pustaka Tarbiyah.
Harun Nasution, 1983, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, UI Press:Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Harun_Nasution
http://id.wikipedia.org/wiki/Ismail_Raji_Al-Faruqi#Masa_muda
http://id.wikipedia.org/wiki/HM Rasjidi.